BANJARBARU - Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ketika Ramadan tiba jajaran Polres Banjarbaru kembali dibuat sibuk oleh para remaja yang melakukan aksi balapan liar.
Kapolres Banjarbaru, AKBP Doni Hadi Santoso, melalui Kasatlantas Polres Banjarbaru, Iptu Riyanda Putra Utama mengatakan, untuk mengatasi maraknya balapan liar pihaknya telah membentuk tim khusus yang bertugas melakukan razia.
"Razia kami lakukan secara rutin di lokasi yang sering digunakan balapan liar. Seperti di sekitaran Lapangan Murjani dan Kantor Gubernuran. Sudah puluhan kendaraan kami amankan," katanya.
Dia mengungkapkan, pertama kali petugas berhasil mengamankan sepeda motor dan pelaku balapan liar ketika menggelar razia di Lapangan Murjani, Jumat (16/4) tadi. Saat itu, ada 11 kendaraan yang diamankan.
Lanjutnya, kemudian pada Sabtu (24/4) dini hari petugas kembali berhasil mengamankan 13 unit motor berserta pengendaranya yang melakukan balap liar (bali) di sekitaran Murjani, Jalan Panglima Batur. "Para pelaku balap liar itu kita suruh mendorong motornya dari TKP ke Mapolres Banjarbaru," ujarnya.
Seakan tidak jera, pada hari berikutnya: Minggu (25/4) dini hari, 21 motor dan 1 mobil diduga melakukan aksi balapan liar kembali diamankan Satlantas Polres Banjarbaru. "Kembali kita suruh mereka mendorong motornya dari TKP ke Mapolres," ungkap Iptu Riyanda Putra.
Selain disuruh mendorong motor dengan jarak sekitar 2 Km lebih, dia menuturkan, kendaraan yang diamankan juga diberikan sanksi tilang. "Para pemilik motor juga harus datang bersama orang tuanya ke mapolres," tuturnya.
Terlebih pemilik motor yang masih berstatus pelajar, Riyanda menyampaikan, aksi balapan liar yang dilakukan juga harus diketahui pihak sekolah. Agar bisa menyadari kesalahanya dan dibimbing oleh guru-gurunya.
“Mereka juga kami minta membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan serupa dengan diketahui orang tuanya," ucapnya.
Di samping itu, para pelaku balapan liar juga harus membawa dokumen kendaraan dan mengembalikan kondisi motor sesuai dengan standarnya. Seperti knalpot, spion, roda dan bodi.
Namun, walaupun pemilik sudah melakukan syarat dari Polres Banjarbaru, Riyanda menyampaikan, kendaraan tetap tidak bisa langsung dibawa pulang. Puluhan motor balap liar yang diamankan akan tetap ditahan hingga usai Hari Raya Idulfitri.
“Melalui langkah ini, kami yakin para pemilik motor bisa jera dan tidak mengulangi perbuatannya. Sebab, balap liar meresahkan warga,” ucapnya.
Sementara itu, Irviana, salah seorang warga Gotong Royong, Banjarbaru mengaku terganggu dengan aksi balapan liar di sepanjang Jalan Panglima Batur. Sebab, jalan itu berdekatan dengan rumahnya. "Suaranya sangat bising saat jam istirahat. Jadi mengganggu orang tidur," ujarnya.
Selain itu, aksi yang dipertontonkan dalam balapan liar menurutnya juga sangat berbahaya. "Mereka membawa motor melaju sangat cepat. Sangat berbahaya bagi mereka," pungkasnya. (ris/ran/ema)
