Kalsel-Kalteng Dijaga Ketat, Sopir Mengeluh Tak Ada Pemasukan

- Sabtu, 1 Mei 2021 | 17:50 WIB
MONITORING: Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi didampingi pejabat utama Polda Kalteng dan Kapolres Kapuas AKBP Manang Soebeti mengecek pos terpadu penyekatan di sekitar anjir perbatasan Kalteng-Kalsel, Jumat (30/4). | FOTO: KALTENG POS
MONITORING: Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi didampingi pejabat utama Polda Kalteng dan Kapolres Kapuas AKBP Manang Soebeti mengecek pos terpadu penyekatan di sekitar anjir perbatasan Kalteng-Kalsel, Jumat (30/4). | FOTO: KALTENG POS

BANJARMASIN - Larangan mudik pada 6-17 Mei mendatang patut diperhatikan masyarakat. Pemprov Kalsel tegas menyikapi kebijakan dari pemerintah pusat ini dengan mulai melakukan penyekatan di pintu-pintu masuk Kalsel.

Tak hanya dilakukan di bandara dan pelabuhan, pintu masuk jalur darat yang berbatasan langsung dengan provinsi tetangga Kalteng dan Kaltim juga akan dijaga ketat. “Semua pintu masuk akan disekat dan dijaga aparat,” tegas Penjabat (Pj) Gubernur Kalsel, Safrizal ZA.

Memaksimalkan penjagaan di perbatasan, dia akan menempatkan petugas gabungan, dari Kepolisian, TNI hingga Dinas Perhubungan. Petugas sebutnya tak segan meminta pemudik yang nekat untuk putar arah. “Kalau tak ada tujuan jelas dan penting seperti kedinasan, akan diminta putar,” tegasnya.

Khusus pelaku perjalanan kedinasan, ditegaskannya, akan langsung dilakuan skrining tes antigen. Jika terbukti positif, maka akan diminta kembali ke daerah asal. “Mereka boleh masuk dengan catatan ada bukti kedinasan. Tapi kalau positif diminta kembali,” tegas pria asal Aceh itu.

Di sisi lain, menyikapi larangan mudik Lebaran, khusus pintu masuk Ibu Kota Kalsel, Banjarmasin, Polresta Banjarmasin akan melakukan pengetatan dan pembatasan orang yang akan masuk. Posko pengamanan akan disiagakan sebelum 6 Mei mendatang.

Pembatasan ini rencananya sekaligus akan dimasukan dalam Operasi Ketupat Intan 2021 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang rencananya akan diperpanjang di Banjarmasin. Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Rachmat Hendrawan menyampaikan, pengetatan pintu masuk Banjarmasin akan dilakukan H-10 Lebaran. “Pengetatan akan dilakukan sejak pukul 10 malam. Setiap orang yang masuk akan kita tanyakan keperluannya,” tegasnya.

Posko pengamanan dan pelayanan di Banjarmasin rencananya akan dibangun di beberapa titik. Diantaranya, di batas kota kilometer 6, pelabuhan dan perbatasan antara Banjarmasin dan Barito Kuala. “Pengetatan ini sesuai instruksi larangan mudik Lebaran tahun ini,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sendiri sudah melakukan penyekatan di pintu masuk Kalteng yang berbatasan dengan Kalsel. Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi mengecek langsung posko penyekatan di anjir Km 14, Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas, Jumat (30/4). "Tujuan hanya satu, yakni melindungi warga negara supaya tetap sehat dan tidak tertular Covid-19," tegas Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi.

Ia menambahkan, hal ini (pencegahan penyebaran Covid-19) bukan hanya menjadi tugas polisi. Semua pihak diajak terlibat aktif di dalamnya, karena memiliki tanggung jawab yang sama dalam menegakkan aturan yang diberlakukan pemerintah.

“Penyekatan arus mudik ini sudah diberlakukan untuk mencegah terjadinya ledakan kasus Covid-19 selama bulan Ramadan maupun lebaran Idulfitri 1442 Hijriah,” ucapnya.

Kapolres Kapuas AKBP Manang Soebeti menegaskan bahwa pihaknya bersama stakeholder terkait di Kabupaten Kapuas sudah mempersiapkan sarana maupun personel di pos penyekatan agar proses pengawasan berjalan lancar. "Di Kabupaten Kapuas ada dua posko penyekatan, yakni di Kecamatan Basarang (berbatasan dengan Pulang Pisau) dan di Kecamatan Kapuas Timur (berbatasan dengan Kalsel)," ucapnya.

Sementara, sopir angkutan umum antar kota dan kabupaten di Terminal Km 6 Banjarmasin, Rahmadi mengaku terpukul setelah mendengar kabar larangan mudik Lebaran tahun ini. “Padahal momen mudik lebaran menjadi pemasukan besar kami sebagai sopir. Kalau tak ada, kami pun tak bekerja,” keluhnya.

Dia berharap pemerintah memberikan kelonggaran soal mudik ini. Seperti membolehkan penumpang namun, dengan syarat memiliki hasil negatif antigen. “Kalau tak positif artinya tak menularkan. Harusnya seperti ini. Padahal pemerintah sendiri mengatakan perekonomian harus tumbuh. Seperti ini, bagaimana mau tumbuh, penghasilan akan tak ada,” tuturnya. (mof/alh/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X