BANJARMASIN - Pandemi belum terkendali, tapi pusat-pusat perbelanjaan di Banjarmasin tampak ramai menyambut Idul Fitri.
Beberapa hari ini, Pasar Sentra Antasari, Pasar Sudimampir Baru dan Pasar Ujung Murung disesaki pengunjung.
Ya, ini kabar yang menggembirakan. Perekonomian kembali bergeliat. Tapi kalau kebablasan, bakal diganjar lonjakan kasus positif COVID-19.
Maka, cukup mengherankan ketika Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi terkejut mendengarnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Banjarmasin itu hanya bisa mengimbau, agar pedagang dan pembeli tak nekat menurunkan maskernya ke dagu.
Diingatkannya, berkerumun di dalam ruangan yang melebihi kapasitas, satu jam lebih dari cukup untuk menularkan virus ke mana-mana. "Apalagi kalau tak mengenakan masker," ujarnya, kemarin (3/5).
Machli kemudian meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Banjarmasin membentuk tim-tim kecil untuk mengawasi penerapan protokol di pasar-pasar.
Selain menegur pembeli yang abai, tim juga bertugas mengarahkan paguyuban pedagang dan pengelola pasar. "Tim tak boleh membiarkan saat muncul kerumunan besar," tukasnya.
Bila keadaan sudah memburuk, baru diambil tindakan tegas seperti operasi yustisi. "Bisa saja kami meminta Satpol PP bergerak," pungkas Machli.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kabid Perdagangan Disperdagin Banjarmasin, Ichrom M Tezar menjamin, perkara ini sudah diantisipasi pihaknya sejak jauh-jauh hari.
Tim pengawasan prokes sudah dibentul. Satu tim diisi tujuh sampai 11 orang. Dalam sepekan, minimal berpatroli sebanyak tiga kali. Mereka disebar ke pasar-pasar yang paling ramai dikunjungi menjelang lebaran.
"Tim sudah bergerak ke Sentra Antasari, Sudimampir Baru dan Ujung Murung yang mulai ramai dikunjungi beberapa hari ini," ungkapnya.
Tugas mereka, pertama-tama adalah menegur pedagang dan pembeli yang tak mengenakan masker. "Kami berharap mereka menyadari betapa pentingnya ini," tutup Tezar. (war/fud/ema)
