MANAGED BY:
SENIN
04 DESEMBER
BANUA | HUKUM & PERISTIWA | BISNIS | RADAR MUDA | FEATURE | SPORT | RAGAM INFO | PROKALTORIAL | FEMALE

RAGAM INFO

Selasa, 04 Mei 2021 12:21
Asyiknya Berburu Wadai Ramadan
BERDAGANG: Gusti Halimatus (55) tengah memotong kue basah khas ramadan yang ia jual di lapaknya. | FOTO: TIA LALITA NOVITRI/RADAR BANJARMASIN

Berburu takjil menjadi aktivitas seru di Bulan Ramadan. Meski tak seramai biasanya lantaran pandemi Covid-19, maskayarakat Kota Banjarmasin masih bisa mencari kudapan lezat khas ramadan di berbagai sudut jalan.

Di Jalan Pandu, Km 3 Banjarmasin misalnya. Dagangan khas ramadan buka sejak pukul 15.00-19.00 wita. Aneka kudapan lezat tersedia.

Kawasan ini memang menjadi spot langganan pasar ramadan setiap tahunnya. Namun, sejak pandemi, hanya ada beberapa pedagang yang melapak di sini. Salah satunya lapak milik ibu Gusti Halimatus (55).

Ia menjual beraneka ragam takjil khas bulan puasa. Sebut saja seperti bingka kentang, bingka tapai, bingka berandam, sari muka, lapis india, sarikaya, kueh lam, hula-hula, kararaban dan banyak lagi.

Aneka kue-kue basah ini merupakan signature dish andalan warga Kalimantan Selatan. Rasanya manis legit, sesuai dengan lidah orang Banjar.

Variannya yang beraga, bikin kue-kue ini tampak memikiat saat diipajang di etalase. "Ini sajian khas di bulan puasa," ujar Halimatus.

Menurutnya, amparan tatak masih menjadi primadona di kalangan pecinta kue kukus khas ramadan. Rasa manis dari potongan pisang talas matang, dan adonan tepung bersantan, menjadikan perpaduan yang mantap saat dikonsumsi.

"Amparan tatak ini khas Banjar sekali, sehingga banyak diburu oleh penyuka kue-kue basah, terlebih orang-orang paruh baya dan lanjut usia," ujarnya.

Takjil ini juga menjadi buruan para anak muda. Menurut Halimatus, selera mereka lebih ke aneka puding-pudingan dan bingka. Keduanya sama-sama manis dan nikmat dikonsumsi saat berbuka puasa.

"Kalau anak muda seleranya ke puding dan bingka," ujarnya.

Harga jual kue-kue basah ini terbilang murah. Halimatus enggan memasang harga tinggi, apalagi di masa sulit seperti sekarang ini. Kue-kue basahnya dibanderol dari Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per irisan. "Sedangkan bingka berandam cuma Rp3 ribu saja per biji," tutupnya.

Pedagang lainnya, Mariani (40) pun berdagang jualan serupa, dengan varian yang sama pula. Menurutnya, bingka pacah di ilat selalu jadi primadona dari beberapa jenis kue.

"Sesuai namanya, bingka ini lembut sekali. Rasanya yang manis legit pastinya nikmat sekali dimakan saat berbuka puasa," tuntasnya. (tia/bin/ema)


BACA JUGA

Kamis, 13 Juli 2023 23:03

Serpentinit: Hanya Ada di Kalsel, Papua dan Himalaya

ALAM Kalimantan Selatan mengandung berbagai jenis batuan langka. Di Tahura…

Sabtu, 24 Juni 2023 11:36

Beratnya Perjuangan Naik Haji Urang Banjar Tempo Dulu

 Tidak segampang sekarang, dulu masyarakat Banua harus berjuang agar bisa…

Sabtu, 24 Juni 2023 11:33

Siapa Sebenarnya Syamsudin Noor? Tokoh yang Dijadikan Nama Bandara di Banjarbaru

TAHULAH Pian, siapa tokoh yang namanya diabadikan menjadi nama bandar…

Sabtu, 24 Juni 2023 11:31

Ini Mobil Pertama di Banjarmasin, Pemiliknya Saudagar Kebun Karet

Transportasi mobil dikenal luas oleh masyarakat pribumi di Indonesia mulai…

Selasa, 06 Juni 2023 14:09

Daftar Resep Olahan Daging Sapi Pedas Paling Lengkap

Apakah Anda butuh resep olahan daging sapi pedas yang cara…

Jumat, 07 April 2023 10:45

Tiga Rasa yang Beda di Wadai Putri Selat

Wadai putri selat memiliki tiga lapisan–bawah, tengah dan atas. Setiap…

Jumat, 07 April 2023 10:43

Dua Versi Bingka Barandam

Bingka kuning ini berenang di lautan sirop manis segar. Dalam…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers