BARABAI - Sampai sekarang traffic light di Hulu Sungai Tengah belum juga beroperasi sejak banjir awal tahun lalu. Hal ini memunculkan kesemrawutan lalu lintas dalam kota. Bahkan berpotensi memicu terjadinya kecelakaan.
Anggota Komisi II DPRD HST, Yajid Fahmi meminta agar dinas terkait segera menyikapi hal tersebut. Ia khawatir dengan keselamatan para pengendara. “Jangan sampai menunggu ada korban,” tegasnya Selasa, (4/5).
Di HST ada tiga titik traffic light yang belum beroperasi. Traffic light Simpang Sepuluh, Bulau Sari Gading, dan Tengkarau.
Selain itu, Yajid juga menyoroti minimnya penerangan jalan dan rambu lalu lintas di Jalan Lingkar Walangsi Kapar. “Harusnya segera dipasang rambu lalu lintas dan marka jalan mengingatkan kecepatan pengendara. Sudah banyak kecelakaan yang terjadi di sana,” tambahnya.
Plt Kepala Bidang Dinas Perhubungan HST, Rijali Fahmi menjelaskan jika pihaknya belum berani mengoperasikan traffic light lagi. Dia khawatir jaringan kabel di dalam tanah korsleting karena belum ada pemeriksaan pascabanjir. “Memang ada kendala di jaringan kabel dalam tanah. Ke depan akan kami cek kondisi kabel tersebut. Apabila saluran listrik aman maka traffic light akan dioperasikan lagi,” katanya.
Kapan traffic light ini ditargetkan beroperasi kembali? “Kami akan koordinasikan dengan Kasi Lalu Lintas dulu. Secepatnya lah akan kami tangani,” janjinya.
Soal minimnya rambu lalu lalu lintas di Jalan Lingkar Kapar Walangsi, Rijali menyebut jalan tersebut wewenang pemerintah pusat. “Statusnya jalan nasional. Kewenangannya ada di Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah Kalsel,” ujarnya.
Dishub HST mengusahakan akan berkoordinasi dengan BPTD wilayah Kalsel. “Ke depannya kami akan koordinasi dengan instansi terkait agar rambu lalu lintas, penerangan jalan, dan traffic light di sana bisa difasilitasi,” tuntasnya.(mal/dye/ema)
