BANJARBARU - Wakil Ketua Komisi I DPRD Banjarbaru, A Nur Irzan Finazli menyorot soal pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19.
Menurutnya, dimasa pandemi seperti sekarang, kreativitas dan kualitas pendidik benar-benar diuji. Dalam hal menjamin kegiatan belajar mengajar tetap kondusif secara virtual.
"Setiap program Pendidikan Nasional, semestinya juga memperhatikan kondisi kearifan lokal yang menjadi sasaran," tegas Irsan.
Legislator PKS ini juga mengomentari soal kebijakan Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim. Bagi Irsan, seyogiyanya Menteri tampaknya sudah mendapat dukungan data yang cukup.
"Nampaknya sudah mendapat support data yang cukup, sepertinya sih. Saya sangat mendukung walaupun think globally, tapi harus tetap act locally sesuai data lapangan, bahkan data lapangan ini sudah tersedia dan telah dirilis oleh Kemendikbud sendiri," bebernya.
Irsan berujar jika ia bertugas mengawalnya di ranah DPRD. Maka dari itu, ia menyerukan semua mesti berdoa semoga dilancarkan segala urusan layanan wajib ini di Indonesia, khususnya Pendidikan di Kota Banjarbaru.
"LKPJ Walikota Banjarbaru Tahun 2020, Disdik Kota Banjarbaru perlu mengevaluasi program kegiatan yang tidak tercapai, karena capaian kinerja disdik tidak sampai 90 persen. Ada saldo cukup besar tahun 2020 ini, Rp8,1 miliar," buka Irsan.
Melihat itu, padahal tegasnya Pendidikan ini Urusan Layanan Wajib oleh pemangku kepentingan. "Maka haruslah minimal 95 persen kinerja tercapai, Kota Banjarbaru sebagai barometer pendidikan Kalsel," tandasnya
Terakhir, Disdik kritiknya harus benar-benar menindaklanjuti program pendidikan sekolah model karakter. "Prioritaskan anggaran pada program dan kegiatan peningkatan karakter melalui sekolah model karakter yang diperluas bagi seluruh sekolah di Banjarbaru," pungkasnya. (rvn/bin/ema)