Dalam Sepi

- Kamis, 6 Mei 2021 | 10:54 WIB

PEMERINTAH melarang mudik. Secara resmi, Idul Fitri 2020 dan 2021 sama mengenaskannya. Kepada pembaca, saya ucapkan, selamat berlebaran dalam sepi.

===========================
Oleh: Muhammad Syarafuddin
Editor Halaman Metropolis Radar Banjarmasin
===========================

Manut kepada pusat, Kalimantan Selatan bersiap-siap menjaga perbatasan. Berlaku sejak tanggal 6 sampai 24 Mei.

Betul, ada pengecualian. Tapi untuk lolos di perbatasan, butuh surat keterangan negatif dari tes antigen, plus surat izin keluar masuk.

Nekat sekalipun agak musykil. Karena dengan pemotongan cuti lebaran, perantau harus bergerak sangat cepat.

Mudik di sini memang tak sama dengan mudik di Pulau Jawa. Di sana, pada akhir Ramadan, jutaan penduduk bergerak serempak dari kota-kota besar menuju desa-desa kecil.

Kalah secara skala, tapi penderitaannya sama saja. Tak sedikit orang Banjar yang merantau ke Kalimantan Tengah, Timur, Barat dan Utara.

Mungkin ada ribuan, bahkan belasan ribu orang Banjar yang gagal mudik. Saya termasuk yang merasakannya.

Bukan saya, tapi keluarga. Kakak perempuan saya tinggal di Palangkaraya, sedangkan istri bekerja di Balikpapan.

Tahun lalu, saya merasa aneh. Menyaksikan rumah sepi tanpa mereka berdua. Seusai salat ied, makan kacang goreng sendirian di ruang tamu rumah mertua.

Keluhan tentang tunjangan hari raya (THR) yang dipotong atau ketiadaan baju baru menjadi terdengar amat remeh.

Sebelumnya, pada malam takbiran, kami bermaaf-maafan lewat video call. Ingin mengaduh, tapi dipendam, disyukuri saja.

Apakah saya berharap dikasihani pembaca? Tidak! Simpan saja buat yang lebih berhak.

Kisah saya jelas-jelas tidak spesial. Penderitaan ini umum, pembaca mungkin mengetahui kisah yang lebih nahas. Misalkan berlebaran tanpa ditemani kacang goreng.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X