Meski Kasus Positif Alami Penurunan, Covid-19 di Kalsel Masih Sangat Menghawatirkan

- Jumat, 7 Mei 2021 | 16:06 WIB

BANJARMASIN - Anggota tim ahli satgas Covid-19 Kalsel Hidayatullal Muttaqin mengatakan, perkembangan kasus positif Covid-19 di Kalsel mengalami penurunan. Ini terjadi sejak April hingga Ramadan tadi.

Hanya saja, penurunan ini terjadi di tengah tingginya angka positivitas (Positivity Rate) Kalsel. Berdasarkan data hasil pemeriksaan spesimen (bukan orang) Kalsel yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan terangnya, tingkat Positivitas Kalsel pada 1-20 April adalah sebesar 34,21 persen, lebih tinggi dibandingkan keadaan Maret sebesar 32,09 persen.

Kondisi ini sebutnya mengkhawatirkan, karena jauh dari standar WHO untuk ukuran terkendalinya pandemi Covid-19, yaitu di bawah 5 persen. “Angka 34,21 persen menunjukkan tingkat penularan Covid-19 di Kalsel sedang sangat tinggi di mana dari setiap 100 spesimen yang diperiksa, sebanyak 34 di antaranya hasilnya positif. Perlu langkah tepat menekannya,” ujarnya.

Dia menyebut, terjadinya penurunan kasus konfirmasi pada bulan Ramadan ini lebih disebabkan oleh turunnya testing. Yang disebabkan keinginan masyarakat yang bergejala untuk memeriksakan diri. “Titik kritis penurunan kasus konfirmasi di tengah tingginya tingkat penularan di bulan Ramadan akan memicu peredupan alarm kewaspadan, ini akan membahayakan,” ingatnya.

Hidayat menyampaikan, dari kegiatan testing di Kalsel, terjadi ketimpangan. Dicontohkannya, jumlah testing Kalsel pada 1-20 April sudah cukup tinggi, yakni 1,84 dari standar WHO minimal 1/1000 penduduk per minggu. “Hanya saja terjadi ketimpangan testing antar daerah,” tukasnya.

Ada enam daerah dengan testing di bawah standar. Di mana yang paling rendah adalah Kotabaru 0,01. Adapun daerah paling tinggi adalah Banjarmasin 4,23 per 1000 penduduk. “Dampak dari rendahnya testing adalah kasus konfirmasi pun menjadi rendah, padahal tingkat positivitasnya sangat tinggi,” tandasnya.

Sementara, testing besar-besaran untuk menekan laju penyebaran kasus Covid-19 akan disasar melalui kegiatan kedinasan di Pemprov Kalsel. Setiap acara atau kegiatan diminta harus melakukan tes terlebih dahulu. “Kita akan sediakan alat test, keluarkan uang sedikit jauh lebih baik daripada bertambahnya jumlah pasien,” ujar Pj Gubernur Kalsel, Safrizal kemarin.

Pria yang juga menjabat sebagai Wasatgas Covid-19 Nasional itu meminta semua SKPD Provinsi Kalsel untuk berkontribusi aktif dalam mencegah penyebaran virus Covid-19. Konstribusi itu meliputi edukasi kepada masyarakat, penerapan PPKM mikro, termasuk testing, dan kebijakan lainnya yang mendukung percepatan penanganan pandemi. “Di samping mengerjakan tugas masing-masing, harus ada pula energi yang dilebihkan dalam rangka mengejar target bersama,” tekannya.

Safrizal memberi contoh, misalnya Dinas PMD dalam PPKM harus mengambil peran. Seperti melaporkan data-data PPKM Mikro. “Sehingga bisa dipetakan wilayah yang zona merah, nanti bisa ditindaklanjuti,” cetusnya. (mof/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelanggar Perda Ramadan di HSS Turun Drastis

Selasa, 16 April 2024 | 14:40 WIB

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X