BANJARBARU - Sah! Jumat (7/5) siang, forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Banjarbaru bersepakat menutup sementara sejumlah sektor usaha di momen lebaran tahun ini.
Dalam surat kesepakatan yang ditandatangani oleh enam unsur pimpinan daerah di Banjarbaru ini. Tiga sektor usaha seperti destinasi wisata, jasa hiburan dan mal yang biasanya jadi primadona di momen lebaran resmi ditutup dari tanggal 11 hingga 16 Mei 2021.Dalam pertimbangannya, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin beserta unsur Forkopimda Banjarbaru lainnya menegaskan bahwa kebijakan ini guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 berkenaan dengan libur panjang hari raya Idulfitri 1442 H.
"Kami Forkopimda Banjarbaru telah membuat kesepakatan untuk menutup sementara mal dan tempat-tempat destinasi wisata di Banjarbaru," kata Aditya dalam konferensi persnya.
Di surat keputusan ini, selain ditandatangani oleh Wali Kota. Keputusan juga dibubuhi tandatangan Ketua DPRD Banjarbaru, Fadliansyah Akbar, Kapolres Banjarbaru, AKBP Doni Hadi Santoso, Kodim 1006/MTP, Letkol Inf Imam Muchtarom, Kepala Kejaksaan Negeri Banjarbaru, Andri Irawan dan Ketua Pengadilan Negeri Banjarbaru, Benny Sudarsono.
Lalu, kebijakan ini diklaim pihak Forkopimda Banjarbaru juga karena daerah lain akan turut menerapkan hal serupa. Yang mana semuanya katanya berkomitmen untuk menekan penyebaran kasus Covid-19.
"Sehingga kami ingin melakukan pencegahan atau antisipasi ini. Karena jika wisata atau mal di Banjarbaru tetap buka, maka masyarakat akan menggunakan waktu liburannya ke kota Banjarbaru, kita tidak ingin ada lonjakan dan membludak," tegas Aditya mewakili Forkopimda.
Untuk memastikan tidak ada mal dan destinasi wisata yang buka, maka pihaknya klaimnya akan menggelar giat patroli. "Kita juga akan mengecek langsung ke lapangan."
Lalu bagaimana jika ada pelaku usaha yang ngeyel dan tetap beroperasi di tanggal penutupan sementara ini? Aditya menegaskan bahwa akan ada sanksi yang akan mereka jatuhkan.
"Tentunya, sanksi administrasi bakal ada, kita lihat pelanggarannya. Bisa kita sanksi tutup sementara atau ditutup permanen apabila melanggar dan menyebabkan kerumunan," lugas Aditya
Meski mal dan destinasi wisata ditutup, ditegaskan bahwa untuk usaha seperti pasar tradisional, kafe dan rumah makan tetap diperbolehkan buka. Hanya saja harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan akan diawasi penuh.
"Jadi juga kita informasikan bahwa penutupan sementara ini termasuk jasa hiburan di Kota Banjarbaru. Untuk pasar tidak (ditutup), karena ada pasokan kebutuhan pangan masyarakat, kita juga tidak ingin ini tertahan jika ada penutupan," beber Aditya.
Secara terpisah, General Manager Q Mall Banjarbaru, Andi Indra Wangsa mengaku cukup kaget dengan kabar serta keputusan ini. Ia pun belum bisa menanggapi secara gamblang soal adanya penutupan sementara tersebut.
"Ini mesti kami bahas dengan manajemen terlebih dahulu dan juga surat edaran belum kami terima," jawab Indra ketika dihubungi.
Keputusan ini tentu kata Indra akan memicu komplain dari tenant yang sudah kontrak sewa dengan Q Mall. "Tentunya pasti ada komplain dari tenant, tapi bentuknya belum kami ketahui."
