BANJARMASIN – Berbagai kalangan, khususnya para suporter dan pencinta sepak bola tanah air ramai-ramai menolak bergulirnya kompetisi Liga 1 tanpa adanya degradasi. Meski mayoritas klub Liga 1 itu sendiri memilih untuk menyetujui regulasi tersebut.
Saat ini tagar #TolakKompetisiTanpaDegradasi tengah ramai menggema di media sosial. Hampir seluruh postingan di klub official dipenuhi komentar tersebut. Mayoritas masyarakat pencinta sepak bola tanah air tidak ingin Liga 1 musim ini tanpa degradasi karena kompetisi menjadi tidak menarik.
Barito Mania melalui Ketua Umum, Deddy Sattardi juga menyatakan penolakannya terhadap kompetisi tanpa degradasi. Menurutnya, kompetisi tanpa degradasi tidak ada gregetnya. Rentan sekali dengan setingan maupun pengaturan skor. “Kalau tidak ada degradasi, tim Liga 2 pun harusnya jangan diakomodir untuk dapat promosi yang akan menjadikan Liga 1 2022 menjadi 20 klub,” ungkap Deddy.
Deddy menyayangkan dengan keputusan Barito Putera yang menyetujui kompetisi tanpa degradasi ini. “Toh permainan di Piala Menpora lalu sudah cukup menjanjikan meski banyak dihuni pemain muda. Kesannya seperti takut, padahal saya yakin Barito mampu,” ujarnya.
Di kompetisi Indonesia Soccer Championship 2016 lalu, Barito Putera berada di peringkat ketiga terbawah. Beruntung saat itu kondisi sepak bola Indonesia sedang pemulihan setelah dibekukan FIFA. Beruntunglah saat itu kompetisi juga berlangsung tanpa degradasi.
“Hal itu menjadi kekhawatiran kami, bisa saja kembali terulang. Jika sudah tahu tidak ada degradasi, pemain kurang tertantang, tak ada tekanan, dan atmosfer dalam pertandingan juga pasti berbeda,” cecarnya.(bir/dye/ema)