Menuai Pro Kontra, Pengusaha Minta Tinjau Ulang Penutupan Selama Lebaran

- Senin, 10 Mei 2021 | 11:43 WIB
MONITORING: Unsur Forkopimda Banjarbaru mengunjungi sejumlah tempat ramai termasuk di Q Mall Banjarbaru usai mengeluarkan larangan operasional selama tanggal 11-16 Mei 2021 nanti. Kebijakan ini menuai pro kontra di masyarakat termasuk para pelaku usaha. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
MONITORING: Unsur Forkopimda Banjarbaru mengunjungi sejumlah tempat ramai termasuk di Q Mall Banjarbaru usai mengeluarkan larangan operasional selama tanggal 11-16 Mei 2021 nanti. Kebijakan ini menuai pro kontra di masyarakat termasuk para pelaku usaha. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Banjarbaru memutuskan menutup sementara sejumlah sektor usaha selama momen lebaran. Tepatnya dari tanggal 11-16 Mei 2021.

Dalam keputusannya, Forkopimda Banjarbaru bersepakat menutup temporer operasional destinasi wisata, jasa hiburan serta mal di seluruh wilayah Kota Banjarbaru.

"Sehingga kami ingin melakukan pencegahan atau antisipasi ini. Karena jika wisata atau mal di Banjarbaru tetap buka, maka masyarakat akan menggunakan waktu liburannya ke kota Banjarbaru, kita tidak ingin ada lonjakan dan membludak," tegas Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin ketika mengumumkan kebijakan penutupan.

Beleid ini sendiri memicu pro kontra oleh para pelaku usaha di wilayah Banjarbaru yang terdampak. Mengingat, menurut pelaku usaha momentum lebaran sudah sangat ditunggu dalam mendongkrak omzet bisnis mereka.

Misalnya Owner The Breeze Waterpark Banjarbaru, Martinus ia berharap agar keputusan tersebut bisa ditinjau ulang. Mengingat nilainya bahwa keputusan ini bisa mempertimbangkan pendapat para pelaku usaha.

"Saya harap bisa ditinjau ulang, alangkah baiknya dalam membuat keputusan bisa mempertimbangkan pendapat para pelaku usaha. Kami sangat senang jika sebelum membuat keputusan, pemerintah mengundang kami sehingga bisa mencari jalan tengah," kata Martinus.

Menurutnya, sebenarnya yang diperlukan agar perekonomian tetap bisa berjalan dan pandemi segera teratasi, maka perlu komitmen melaksanakan protokol kesehatan seperti yang sudah berjalan selama ini.

"Sehingga seharusnya tempat wisata bisa tetap buka dengan ketentuan dan aturan yang ketat. Protokol kesehatan dan komitmen kuncinya, jadi kalau pengusaha bisa menjalankan itu seharusnya tidak ada masalah untuk buka," ujarnya.

Ia memberikan contoh keputusan Pemprov DKI Jakarta yang tetap memberikan kesempatan buka kepada tempat wisata air dan waterpark dengan kapasitas 30 persen pengunjung. Pengusaha menurutnya akan bersedia jika syarat itu jika diberlakukan.

"Jakarta kota besar saja boleh buka, saya kira Banjarbaru bisa melihat itu. Dan lagi dengan adanya penyekatan otomatis yang berlibur di Banjarbaru hanya masyarakat sekitar dan dari kalangan tertentu, potensi terjadi kerumunan ada tapi sangat kecil, jadi tinggal nanti diatur saja pada pelaksanaannya," cetusnya.

Diterangkannya lagi, jika penutupan sementara tetap dilaksanakan akan berdampak besar bagi roda perekonomian. The Breeze Waterpark sendiri klaimnta punya karyawan 60 orang yang sebagian besar adalah warga Banjarbaru. Di sisi lain, untuk memenuhi kebutuhan sayuran dan komoditas lain, The Breeze juga mengandalkan pasokan dari petani Banjarbaru.

"Jadi kalau tutup pasti dampaknya sangat luas, kita tidak hanya bicara potensi pendapatan pajak daerah, tapi juga dampak ekonomi yang lebih luas untuk masyarakat Banjarbaru," ungkapnya.

Sementara agaj berbeda pandangan dengan The Breeze Waterpark, pihak Amanah Borneo Park (ABP) yang juga beroperasi di sektor usaha wisata mengatakan mendukung peraturan dari pemerintah daerah.

"Secara umum kami mendukung peraturan pemerintah. Wahana wisata kami tutup selama masa pelarangan. Hanya restoran yang kami buka," kata Direktur Operasional Amanah Borneo Park, Yulianjar Wati.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X