Di Masjid Al Ikhlas, 500 meter dari kantor biro Radar Banjarmasin di Jalan Hasan Basry, para bapak-bapak yang bertugas menyiapkan berbuka puasa bersama.
-- Oleh: MAULANA, Banjarmasin --
Menjelang sore, warga RT 34 dan 32 di Jalan Simpang Gusti, Banjarmasin Utara, mulai sibuk menyediakan acara berbuka puasa di Masjid Al Ikhlas.
Mereka berbagi tugas. Ada yang menyapu masjid. Menyiapkan teh dan kopi dan memasak menu yang telah disiapkan.
Menunya dari ayam kare, nasi samin, sampai gulai kambing. Berselang-seling dengan bubur ayam. Donaturnya adalah warga setempat yang menyumbang bergiliran.
Tahun lalu, ketika wabah corona melanda, tradisi itu sempat ditiadakan.
"Setiap hari kami menyediakan 150 porsi. Tapi selalu berlebihan. Mungkin karena pandemi, banyak mahasiswa yang memilih pulang kampung karena kampusnya masih ditutup," kata ketua takmir masjid, Syariffuddin, Jumat (7/5).
Selain mahasiswa indekos, yang berbuka di situ juga para karyawan di perkantoran sekitar Kayu Tangi yang tak sempat pulang ke rumah.
Haji Udin, sapaannya, menyatakan acara bukber itu bisa istiqamah karena semangat gotong-royong.
"Bagi yang waktunya longgar, datang kemari untuk bekerja. Kebetulan, rata-rata di sini para bapak-bapak. Pemudanya memang tak banyak," tambahnya.
Risikonya memang harus rela meninggalkan keluarga di rumah. "Saya dan jemaah lainnya tidak berbuka di rumah bersama keluarga," tukasnya.
Dari silaturahmi itu ia berharap, antar warga bisa saling mengenal. Baik yang sudah lama menetap, maupun pendatang baru. Di kota besar, rawan sekali antar tetangga tak saling mengenal.
Diambil dari nama surah di Alquran, Al Ikhlas berdiri tahun 2000 sebagai musala. Enam tahun kemudian, berubah menjadi masjid.
Beberapa tahun terakhir sedang direnovasi. Membangun gedung baru di lahan berbeda. "Semoga semakin makmur," tutup Haji Udin. (fud/ema)