Data yang Lebih Baik Melalui Sensus Pertanian

- Senin, 17 Mei 2021 | 10:54 WIB
Penulis: Nanda Prasetya Pamungkas
Penulis: Nanda Prasetya Pamungkas

Sensus Penduduk 2020 telah selesai dimana kegiatan tersebut menjelaskan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020 sebanyak 270,20 juta jiwa. Untuk memenuhi kebutuhan pangan yang merupakan kebutuhan dasar penduduk, diperlukan sumber kebutuhan pangan yang cukup.

============================
Oleh: Nanda Prasetya Pamungkas
ASN BPS Kota Banjarbaru
============================

Sektor pertanian merupakan salah satu sumber kebutuhan pangan yang penting dan utama, sehingga diperlukan pengembangan secara intensif. Selain sebagai pemenuhan kebutuhan dasar, sektor pertanian juga memberikan kontribusi pada perekonomian di Indonesia.

Seperti yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi pada Q1 2021 masih mengalami kontraksi sebesar 0,74%. Namun demikian, perekonomian pada sektor lapangan usaha pertanian tumbuh sebesar 2,95%. Hal tersebut menunjukkan bahwa sektor pertanian harus tetap dijaga keberlanjutannya baik pada kacamata pemenuhan kebutuhan maupun kontribusi dalam perekonomian.

Upaya pengembangan sektor pertanian sangat bergantung pada data pertanian yang akurat agar kebijakan yang diterapkan tepat sasaran.

Beberapa tahun belakangan, perbaikan data pertanian telah dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satu program perbaikan yang dilakukan adalah Radar Padi (Raih data akurat Padi). Program ini telah memperbaiki cara perhitungan data luas panen padi,namun informasi yang dihasilkanmasih belum cukup, karena masih diperlukan informasi lain yang lebih lengkap agar memiliki keterbandingan dengan negara-negara lain di dunia.

Adapun informasi yang dimaksud adalah terkait kegiatan ekonomi, ketenagakerjaan, dan peralatan atau teknologi penunjang untuk pertanian. Sensus pertanian yang akan dilaksanakan pada tahun 2023 telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan data. Tidak hanya padi sebagai bagian dalam tanaman pangan, sub sektor pertanian lainnya yang dicakup dalam sensus pertanian adalahtanaman hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan serta jasa pertanian.

Sensus pertanian memberikan kontribusi pada data pertanian, baik secara nasional maupun dunia.

Food and Agriculture Organization (FAO) telah menetapkan rentang waktu sensus pertanian di dunia, yaitu pada tahun 2016 hingga 2025. Sudah ada 111 negara yang tersebar pada lima benua di dunia telah melakukan sensus pertanian hingga tahun 2021.

Sedangkan, pada tahun 2023, sensus pertanian dilaksanakan oleh 18 negara di dunia, 10 negara di antaranya ada di benua asia termasuk Indonesia.

Menilik ke belakang, sensus pertanian telah dilakukan sejak tahun 1963. Pada tahun tersebut, keluaran yang dihasilkan adalah pemahaman dan pengetahuan tentang struktur pertanian di Indonesia. Ir Soekarno sebagai Presiden Indonesia kala itu melihat potensi dari sektor pertanian, karena berdasarkan laporan perekonomian pada tahun 1963 menunjukkan bahwa kontribusi dari sektor pertanian adalah sebesar 60% dari PDB Indonesia, sehingga keluaran dari sensus pertanian dapat membangun sektor pertanian di kala itu. Setelah itu, sensus pertanian mulai rutin dilakukan sepuluh tahun sekali dengan tahun berakhiran angka 3 (tiga).

Sensus pertanian 2023 merupakan sensus pertanian ketujuh. Sebagaimana sensus pertanian pada periode-periode sebelumnya, sensus pertanian 2023 juga memiliki keluaran yang tentunya akan bermanfaat dalam penentuan kebijakan pertanian pada masa sekarang maupun yang akan datang. Terdapat 5 jenis data yang menjadi keluaran sensus pertanian 2023.

Jenis data pertama adalah mendapatkan pemahaman dan pengetahuan tentang data pokok pertanian nasional. Jenis data tersebut meliputi data inti dari kehutanan nasional, petani milenial, urban farming, produktivitas dan pendapatan petani, serta status kepemilikanlahan.

Keluaran jenis data kedua adalah data petani gurem atau bisa disebut petani kecil yang menguasai lahan pertanian kurang dari 0,5 Ha. Kemudian, jenis data ketiga adalah data petani kecil yang sesuai dengan kriteria FAO yang meliputi indikator sumber produksi pertanian, teknologi yang digunakan, keuangan, skala produk, dan struktur serta insfratruktur pertanian yang digunakan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X