Usai Vaksinasi Tenaga Kependidikan,100 Sekolah Piloting Banjarbaru Berpeluang PTM

- Selasa, 18 Mei 2021 | 12:56 WIB
MENUJU PTM: Seorang guru di Banjarbaru menjalani vaksinasi beberapa waktu lalu. Disdik Banjarbaru merencanakan di awal Juli proses belajar tatap muka sudah bisa digelar di sejumlah sekolah piloting. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
MENUJU PTM: Seorang guru di Banjarbaru menjalani vaksinasi beberapa waktu lalu. Disdik Banjarbaru merencanakan di awal Juli proses belajar tatap muka sudah bisa digelar di sejumlah sekolah piloting. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Kemungkinan pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah di Kota Banjarbaru mulai dibuka untuk 100 sekolah piloting. Hal ini berbarengan dengan berjalannya prores vaksinasi untuk para guru serta tenaga kependidikan.

Menurut data dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru. Dari jatah 1600 vaksin yang ada, 95 persen guru sekolah piloting diklaim disuntik vaksin. Sedangkan sisanya belum divaksin karena ada penyakit bawaan dan berstatus pernah tertular Covid-19.

"Alhamdulillah vaksinasi untuk guru sudah berlangsung di tahap 1. Rencana tanggal 20-23 Mei ini tahap dua vaksin. Dari 1600 jatah vaksin, yang belum bisa divaksin sekitar 5 persen karena ada komorbid dan pernah tertular (Covid-19)," kata Kadisdik Banjarbaru, M Aswan.

Dengan sudah berlangsungnya tahap 1 dan akan menuju tahap 2. Maka Aswan berkeyakinan bahwa sekolah-sekolah piloting yang guru hingga tenaga kependidikannya telah divaksin bisa memulai PTM di awal tahun ajaran baru nanti.

"Asumsi kita kalau tanggal 20-23 Mei nanti divaksin kedua maka ada waktu sekitar satu bulan sebelum tahun ajaran baru, nah kemungkinan kita bisa memulai PTM, Insya Allah sekolah piloting kita telah siap," ujarnya.

Dalam memastikan potensi penularan seminim mungkin. Vaksinasi terang Aswan juga tak hanya menyasar tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan di sekolah. Namun warga sekolah lain klaimnya turun divaksin.

"Jadi termasuk seperti petugas kebersihan dan petugas taman juga kita vaksin, ini agar memastikan potensi penularan bisa dicegah di lingkungan sekolah," katanya.

Meski berpotensi besar di awal bulan Juli sudah mulai PTM. Tapi Aswan tetap menegaskan bahwa pihaknya tak akan ujug-ujug memulainya jika masih ditemukan sejumlah ketidaksiapan sekolah piloting.

Sekarang ini, total sekolah pilotng di semua jenjang sebutnya mencapai 100 sekolah. Baik dari tingkat TK-PAUD, SD dan SMP sesuai kewenangan Disdik Kota Banjarbaru. Begitupun sejumlah sekolah swasta juga ada yang masuk kategori piloting.

"Kita akan verifikasi lagi, kita khawatirnya kesiapannya jadi layu atau kendur. Makanya nanti kami pastikan ulang soal protokol kesehatannya, ini juga sesuai dengan arahan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia," tambahnya.

Jika nanti PTM bisa diberlakukan, maka Disdik Banjarbaru klaim Aswan juga telah mengambil kebijakan. Yang mana jumlah maksimum siswa yang PTM hanya 30 persen dari kapasitas normal.

"Jadi ini penting kita sampaikan bahwa di Banjarbaru kita hanya memperbolehkan 30 persennya saja, meski ketentuannya boleh sampai 50 persen. Nanti kita akan berlakukan sistem shift masuk, jadi rata-rata dalam satu pekan siswa hanya dua kali masuk dengan total durasi kegiatan belajar mengajar sekitar 4 jam perharinya," informasinya.

Terakhir yang juga penting dipahami publik kata Aswan adalah soal restu dari orang tua. Karena meski sekolahnya katanya sudah berstatus piloting dan bisa PTM, maka keputusan orang tua untuk memperbolehkan anaknya ikut PTM jadi kunci pamungkas.

"Jadi orang tua berhak memilih anaknya mau PTM atau daring. Kita akan berlakukan metode Blended Learning meski sudah PTM, jadi kalau ada anak yang ingin daring tetap bisa karena saat proses belajar mengajar tatap muka di kelas akan ada live streamingnya," tuntasnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X