Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Masih Minus, Pelaku Ekonomi Harus Kreatif

- Selasa, 18 Mei 2021 | 13:29 WIB

BANJARMASIN - Di tengah pandemi, pertumbuhan ekonomi menjadi tantangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sayangnya, Kalsel tak masuk 10 daerah yang membukukan pertumbuhan ekonomi positif.

Hal ini dibeberkan Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan secara virtual kepada seluruh kepala daerah kemarin, termasuk kepada Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA kemarin di Mahligai Pancasila Banjarmasin.

Sepuluh daerah yang ekonominya tumbuh positif adalah Riau 0,41 persen, Papua 14,28 persen, Sulawesi Tengah 6,26 persen, Yogyakarta 6,14 persen, Sulawesi Utara 1,87 persen, Sulawesi Tenggara 0,06 persen, NTT 0,12 persen, Papua Barat 1,47 persen, Babel 0,97 persen, dan Maluku Utara 13,45 persen.

 Diterangkan Jokowi, perekonomian Indonesia di kuartal I ini masih minus 0,74 persen. Dia mengungkapkan, pada kuartal II targetnya di atas 7 persen. “Hanya ada 10 provinsi pertumbuhan ekonomi di kuartal 1 ini yang positif,” sebutnya.

Tak hanya menyampaikan soal pertumbuhan ekonomi, Jokowi juga mengingatkan agar tetap waspada terhadap peningkatan kasus Covid pasa mudik lebaran. Dikatakannya, di momen mudik tahun ini, ada sekitar 1,4 juta pemudik. “Meski hanya sekitar 1,1 persen dari jumlah penduduk, jangan sampai ada kenaikan kasus aktif seperti yang terjadi di tahun 2020,” ingatnya.

Secara tegas disampaikannya, ada 4 indikator pengendalian covid yang seluruh Kepala Daerah dan Forkopimda harus selalu memantau. Pertama, positif rate yang harus diupayakan turun, kedua recovery rate yang harus naik, ketiga cfr(case fatality rate)/angka kematian yang harus turun, dan keempat adalah rasio keterpakaian tempat tidur pasien harus dibawah 50 persen. “Seluruh jajaran harus tahu angka-angka penting tersebut di setiap daerahnya untuk memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan,” tegasnya.

Di sisi lain, Safrizal mengatakan, meski pertumbuhan ekonomi Kalsel termasuk yang naik namun masih belum mencapai angka positif. Menurutnya, sektor jasa salah satu yang membuat pertumbuhan ekonomi di Kalsel tertekan. Dibatasinya pertemuan dan kerumanan menjadi salah salah satu faktor. “Pertumbuhan ekonomi Kalsel naik, dari yang minus tiga, sudah menjadi minus 1,25. Kita masih ada waktu perbaikan di kuartal II,” ucapnya.

Menurutnya, Pemprov Kalsel memiliki target pertumbuhan ekonomi sesuai target namun tetap berusaha menekan penyebaran covid, hingga akhir kuartal II tahun 2021 mendatang. “Strategi gas dan rem akan dilakukan. Kalau covidnya tidak terkendali kita akan injak pedal rem agar terkendali. Sebaliknya, jika sudah terkendali, akan kita tekan pedal gasnya,” katanya.

Setelah sempat tumbuh positif 3,26 persen pada triwulan III-2020, ekonomi Kalsel sejak triwulan IV-2020 memang semakin terkontraksi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel yang baru saja dirilis menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Kalsel triwulan I-2021 dibandingkan triwulan IV-2020 (q-to-q) mengalami kontraksi hingga 3,55 persen.

Sedangkan secara y-on-y atau perbandingan antara triwulan I-2021 dan triwulan IV-2020 ekonomi Kalsel mengalami pertumbuhan negatif sebesar 1,25 persen.

Kepala BPS Kalsel, Moh Edy Mahmud mengatakan, ada beberapa hal yang mempengaruhi turunnya perekonomian Kalsel. Pada triwulan I-2021 misalnya, ekonomi Kalsel tumbuh -3,55 persen dibandingkan triwulan IV-2020 lantaran sejumlah lapangan usaha dominan di Banua mengalami kontraksi.

"Di antaranya, lapangan usaha pertambangan dan penggalian minus 6,8 persen; serta pertanian, kehutanan dan perikanan yang terkontraksi 6,28 persen," kata Edy.

Selain terkontraksinya sejumlah lapangan usaha dominan di Banua, dia menyebut, terkontraksinya ekonomi Kalsel pada triwulan I-2021 juga disebabkan oleh pertumbuhan negatif yang terjadi hampir di seluruh komponen pengeluaran. "Kecuali pengeluaran konsumsi rumah tangga yang masih tumbuh 0,11 persen," sebutnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X