REFLEKSI HARKITNAS 2021: PANDEMI BISA MEREKATKAN KEBERSAMAAN

- Kamis, 20 Mei 2021 | 14:11 WIB

Dokter Soetomo menginisiasi gerakan kebangsaan Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908, yang kelak diresmikan sebagai Kebangkitan Nasional. 100 tahun lebih berlalu, tantangan saat ini bukan lagi penjajahan tetapi menghadapi pelbagai permasalahan pemerataan pembangunan, termasuk diantaranya virus corona sebagai musuh bersama.

----

Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin mengatakan makna kebangkitan nasional itu adalah ketika semua warganya bisa mengakses layanan dengan semurah-murahnya dan seluas-luasnya.

"Bangkit itu bagi kita dimana masyarakat bisa mengakses pendidikan, bisa mengakses kesehatan, dan juga semua layanan yang ada di pemerintah sebagai layanan dasar," katanya.

Guna berupaya mewujudukan hal tersebut, Aditya mengatakan akan memproyeksikan sejumlah program. Semisal mulai dari beasiswa pendidikan hingga membangun infrastruktur yang representatif untuk menunjang pelayanan masyarakat.

"Beasisiwa agar anak-anak kita bisa sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Lalu dari sisi infrastruktur kita juga akan godok, salah satunya buat penyandang disabilitas, semisal JPO dan pedesterian khusus," ujarnya.

Dikaitkan dengan bangkit dari pandemi, maka sejumlah program tersebut katanya juga berkaitan satu sama lain. Yang mana pandangnya muaranya adalah bisa menopang atau membantu perekonomian warga yang sedang terdampak Covid-19.

"Di bidang mitigasi banjir kita juga sudah merencanakan akan membangun embung mitigasi, yang mana tak hanya sekadar embung namun di sekitarnya juga direncanakan dibangun fasilitas untuk pariwisata hingga budidaya ikan serta tanaman tertentu," jelasnya.

Bagi Aditya, semangat bangkit dan kebersamaan bergotong royong adalah yang harus dimaknai oleh seluruh elemen masyarakat."Kebersamaan itu yang harus dibangkitkan, tak hanya satu dua unsur, tapi seluruh elemen. Contoh kecil, adanya kepedulian dan gotong rotong dalam membantu sesama, semisal ada warga yang menjalani isolasi mandiri maka warga sekitar hendaknya saling membantu dan memberikan semangat," pandangnya.

Syahdan, seperti apa langkah Aditya guna memupuk dan memperkokoh kebersamaan dalam gotong royong ini? Diceritakannya, berdasarkan apa yang sudah dikerjakan, gelaran Festival Salikur 2021 Banjarbaru klaimnya sebagai simbol.

"Di acara yang sarat akan kultur dan budaya ini kita melihat semangat gotong royong warga, baik dari sikap atau sifat. Nah hal-hal seperti ini yang harus kita bangkitkan dan bangun," nilainya.

Terakhir, berupaya bangkit dalam segala hal untuk Kalsel kata Aditya juga tak bisa lepas dari sinergitas antara pemerintah provinsi dan pemerintah kota, dalam hal ini Banjarbaru.

"Kita ingin membangun bersama-sama, Banjarbaru tentu tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan dan bantuan dari provinsi atau pusat. Jadj sangat perlu kolaborasi oleh tiap-tiap pemangku kepentingan, terlebih kita ingin Banjarbaru terbangun dengan baik sebagai salah satu pintu gerbang Kalsel dan juga salah satu pintu gerbang IKN," pungkas Aditya.


Ketua DPRD Kota Banjarmasin Harry Wijaya menilai, di tengah kondisi pandemi Covid-19, Harkitnas bisa menjadi momen untuk memupuk spirit untuk sama-sama membangun banua. Tak muluk-muluk, ia hanya semua bisa bersama-sama berjuang memerangi Covid-19 di Kota Banjarmasin.

"Caranya sangat sederhana, kita bisa sama-sama mematuhi protokol kesehatan (prokes) ketat yang sudah dianjurkan. Ambil contoh, selalu mengenakan masker, rajin mencuci tangan, hingga menjauhi kerumunan," bebernya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X