Kasur Belum Kering, Air Datang Lagi

- Jumat, 21 Mei 2021 | 15:12 WIB
ANGKAT BARANG: Warga mengamankan barangnya saat kebanjiran di Tanah Bumbu. | FOTO: ZALYAN SHODIKIN ABDI/RADAR BANJARMASIN
ANGKAT BARANG: Warga mengamankan barangnya saat kebanjiran di Tanah Bumbu. | FOTO: ZALYAN SHODIKIN ABDI/RADAR BANJARMASIN

BATULICIN - Belum kering kasur warga, banjir susulan kembali merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Satui. Sebanyak 215 jiwa mengungsi, Kamis (20/5) kemarin.

Zubaidah, warga RT 12 Desa Sungai Danau, terseok-seok menyelamatkan barang-barang di dalam rumah. "Belum selesai membersihkan, datang lagi banjir," keluhnya, tampak kesulitan berjalan di air setinggi dadanya.

Depan rumahnya air sedikit turun. Ibu-ibu asyik duduk di atas pelataran. Memakan mangga muda dengan sambal. "Tiap tahun begini, sudah biasa," kata Herlina Azizah.

Perempuan berkulit bersih yang juga wakil ketua RT itu mengatakan, di tempatnya sedikitnya ada 385 jiwa terdampak banjir. Namun hampir tidak ada yang mengungsi.

Karena tiap tahun dihantam banjir, warga yang tinggal di bantaran sungai kini rata-rata memiliki bangunan lantai atas. Yang tidak bisa membuat loteng, membikin para-para sekadar muat untuk tidur."Banjir begini kami jadi kumpul. Corona hilang. Utang juga lupa," kata Rita.

Pandi warga di Sungai Danau mengatakan, dia lahir di sana. Dari tahun ke tahun banjir semakin parah. "Ini semua karana geografis berubah. Tambang dan sawit," ungkapnya.

Rahmat rekannya berharap, bantuan sembako terus dipasok. Banjir membuat ratusan warga tidak dapat bekerja.

Camat Satui Abdul Rahim di lokasi banjir menjelaskan, setelah surut pasca lebaran, hujan deras kembali mengguyur Rabu (19/5) tadi. Air sungai kembali naik, dengan ketinggian maksimal 1,5 meter.

"Ini lambat turun karena bertepatan dengan pasang air laut. Pasang puncak 2,8 meter. Kalau sehari ini gak ada hujan deras, air akan turun," jelas mantan Kasi Bencana di BPBD Tanah Bumbu itu.

Abdul Rahim memastikan, pasokan sembako aman. Begitu juga dengan sarana di penampungan."Untuk catatan. Warga mayoritas tetap bertahan di rumah. Hanya yang rumahnya tergenang parah yang mau di pengungsian," jelasnya.

Banjir susulan kata Abdul Rahim paling parah di Desa Sungai Danau dan Sinar Bulan. Jumlah jiwa yang mengungsi sebanyak 215 jiwa, terbagi dalam 66 kepala keluarga.

Sementara itu, melihat tiap tahun terus dilanda banjir, Bupati Zairullah Azhar mewacanakan relokasi untuk warga yang tinggal di bantaran sungai. Daerah sana akan dibangun bendungan besar."Segera nanti diusulkan ke pusat. Karena anggaran untuk bendungan itu mencapai triliunan rupiah," ujarnya.

Kepala Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan Ansyari Firdaus mengatakan, terkait relokasi lahan yang sedang disiapkan sekitar 4 hektare yang berada Desa Sungai Danau. Sedangkan lahan lainnya yang disiapkan berada di Desa Sinar Bulan dengan luasan antara 1 atau 2 hektare.

Sedangkan jumlah rumah keluarga yang harus direlokasi, diperkirakan untuk Desa Sungai Danau sebanyak 200 KK, sedangkan Desa Sinar Bulan sebanyak 50 sampai 80 KK.“Secepatnya kami menghadap Bupati terkait gambaran umum relokasi rumah tersebut,” katanya, seraya mengatakan pembebasan lahan adalah hal utama harus segera dilakukan. Untuk dana relokasi, sebut Ansyari Firdaus akan diupayakan melalui APBN maupun APBD.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X