Antrean Panjang Pemohon Plasma Sudah Jadi Masalah Nasional

- Senin, 24 Mei 2021 | 09:28 WIB
PENDONOR: Bantuan donor dari penyintas covid sangat diharapkan UTD PMI Banjarmasin. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
PENDONOR: Bantuan donor dari penyintas covid sangat diharapkan UTD PMI Banjarmasin. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Daftar pemohon donor darah plasma konvaselen terus bertambah panjang.

Antrean rumah sakit itu tak terelakkan. Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarmasin pun kewalahan.

"Dahulu, bisa langsung di-drop ke rumah sakit. Sekarang, mau tak mau harus mengantre untuk mendapatkannya," jelas kepala UTD, dr Aulia Ramadhan Supit, Sabtu (22/5).

Terapi plasma konvaselen masih dipakai di Banjarmasin untuk pasien COVID-19 dengan gejala berat.

Kondisinya, jumlah pendonor tak bertambah, tapi kasus penularan corona juga tak berkurang.

Disebutkan Rama, dalam sehari rata-rata diperlukan 10 kantong darah. Pendonornya ada, tapi tak semua bisa diambil antibodinya.

"Secara jumlah terpenuhi, tapi titer antibodinya yang tak mencukupi," jelasnya.

Dari koordinasi dengan PMI di kota lain, diakuinya, skala masalah ini sudah nasional. Bukan hanya dialami Banjarmasin.

"Dulu kami bisa meminta bantuan ke Jakarta dan Surabaya. Sekarang, di sana juga kesusahan mencarinya," lanjutnya.

Maka, ia berharap besar para penyintas covid bisa mendatangi PMI untuk mendonor. (war/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelanggar Perda Ramadan di HSS Turun Drastis

Selasa, 16 April 2024 | 14:40 WIB

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X