Seorang ibu di Banjarmasin, berdoa agar putranya pulang dengan selamat dari Palestina.
-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --
Kemarin (24/5), massa dari Forum Peduli Pembebasan Palestina (FP3) menggelar aksi di perempatan Jalan Lambung Mangkurat.
Syarifah Hamisah adalah salah satu peserta aksi. Meski umurnya sudah 50 tahun lebih, ia tampak sangat bersemangat.
Memegang spanduk bergambar bocah Palestina, dia menyahut seruan takbir dan selawat yang dikumandangkan orator. Tak mau kalah dengan peserta yang lebih muda.
Ya, tak ada yang mampu menghalangi keinginan perempuan asal Tanjung Berkat, Banjarmasin Barat itu untuk menyatakan solidaritasnya.
"Saya menaruh harapan besar agar Palestina bisa merdeka. Saya ingin semua rakyat Palestina merasakan kedamaian, tak lagi mendengar dentuman bom," tegasnya.
Tak hanya itu, ia berdoa agar anaknya yang berada di Palestina lekas pulang ke Indonesia.
Anak kedua Hamsiah, Said Ahmad Bahasyim sedang berada di Palestina untuk menjalani studi. Usianya sekarang 25 tahun.
"Sudah lima tahun di sana. Rencananya pulang tahun ini. Tapi karena corona dan serangan Israel, kepulangannya tertunda," ujarnya sambil menyeka air matanya.
Sebelum keadaan menjadi gawat, Hamisah kerap berkomunikasi dengan Ahmad. Kini, sudah 10 hari ia tak mendapat kabar.
"Yang bisa saya lakukan hanya berdoa dan berdoa. Agar rakyat Palestina baik-baik saja. termasuk anak saya. Tiap menelepon, anak saya juga meminta doa keselamatan," tuturnya.
Meneruskan Amanat Soekarno
Dalam aksi itu, massa FP3 menebar selebaran bergambar bendera Israel untuk diiinjak-injak pengunjuk rasa.
