BANJARMASIN – Pasca Lebaran, minat masyarakat Kota Banjarmasin untuk berbelanja produk ponsel nampaknya mengalami penurunan. Menurut Merry, pemilik sebuah gerai ponsel di Banjarmasin, penurunan penjualan ponsel sudah terasa sejak seminggu usai Lebaran ini. Menurut Merry, masyarakat lebih memilih menggunakan pendapatannya untuk berbelanja kebutuhan pokok.
“Pasca Lebaran, masyarakat kembali fokus menata keuangan. Apalagi, biasanya pendapatan dari THR juga sudah mulai menipis untuk kebutuhan Lebaran. Dan fenomena penurunan penjualan ponsel ini memang kerap terjadi usai Lebaran, jadi memang sudah biasa,” ujar Merry.
Ditambahkan Merry, harga ponsel baru saat ini memang sedang naik. Pasalnya, kebanyakan ponsel yang dijual di pasaran Kalsel adalah produk impor dari Cina dan Korea.
“Harga dari pabrikan memang sudah tinggi duluan. Jadi, sampai di tangan konsumen sudah naik antara 20 persen hingga 30 persen dari harga dasar. Contohnya, untuk sebuah ponsel Cina keluaran terbaru, dijual mulai Rp4 jutaan sampai 7 jutaan per unit. Sementara, untuk ponsel keluaran Korea dijual mulai Rp5 juta ke atas,” sebutnya.
Namun demikian, Merry menyatakan tetap optimistis menjual aneka produk ponsel yang dipajang di tokonya. “Kami berikan promo-promo menarik bagi konsumen. Selain itu, kami juga menggandeng perbankan untuk memfasilitasi konsumen membeli ponsel secara kredit,” ujarnya.
Sementara itu, Ichsan, salah satu warga Banjarmasin mengakui belum tertarik untuk membeli ponsel baru. “Saat ini lebih baik fokus ke pembelian kebutuhan harian, terutama sembako dan juga BBM. Beli ponsel mungkin bisa lain waktu, kalau ada tambahan rezeki,” tandasnya. (oza/bin/ema)