Lantai Sabilal Retak, Ternyata Bukan Kali yang Pertama

- Rabu, 26 Mei 2021 | 11:09 WIB
RETAK: Retak memanjang di lantai utama Masjid Sabilal Muhtadin dipotret kemarin (25/5). Kemungkinan, ada masalah pada kontur tanah. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
RETAK: Retak memanjang di lantai utama Masjid Sabilal Muhtadin dipotret kemarin (25/5). Kemungkinan, ada masalah pada kontur tanah. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Lantai ruang utama salat Masjid Raya Sabilal Muhtadin retak. Keretakan memanjang dan berliku, sekitar dua saf dari mihrab.

Kerusakan itu baru disadari takmir masjid saat mencopot karpet. Persis setahun silam, pada awal pandemi corona.

Dikhawatirkan menjadi media penularan virus corona, masjid dan musala diminta melepaskan sajadah gulung tersebut. Selain itu, agar bisa diberikan tanda silang untuk menjaga jarak antar jemaah.

"Kala itu, baru ketahuan kalau lantai masjid sudah retak memanjang," kata Ketua Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Darul Quthni, kemarin (25/5).

Tapi, saat itu pengurus berkonsentrasi pada pemberlakuan protokol kesehatan untuk jemaah. "Baru sekarang kami lebih memerhatikan kerusakan itu. Kami khawatir, kalau dibiarkan, kerusakannya semakin membesar," tambahnya.

Ternyata, ini bukan yang pertama masjid di Jalan Sudirman Nomor 01 Banjarmasin Tengah itu mengalami kerusakan. Tahun 2009 silam, lantai ruang utama masjid harus direhab total.

Lantai masjid kebanggaan masyarakat Banjar itu amblas. Jadi seperti mangkuk. Titik terparah berada di bawah lampu gantung utama masjid. "Untuk tiang-tiang masjid, alhamdulillah aman. Sudah diperbaiki tahun 2010 lalu," ujarnya.

Mengutip analisis konsultan yang memperbaiki kerusakaan tersebut, Quthni menyebut masalahnya ada pada kontur tanah yang lembek.

Apa respons Pemprov Kalsel? Jumat (21/5) lalu, tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Biro Kesra sudah datang meninjau.

Hasil pantauan, terjadi penurunan pada lantai utama sampai mihrab masjid. Jadi keretakan tegel lantai pada empat titik itu cuma dampak.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kalsel, Safrizal ZA mengatakan, penyebab pasti harus dicari. "Akan ada investigasi bersama tenaga konsultan tenaga ahli infrastruktur," ujarnya.

Masjid di tepi Sungai Martapura itu dibangun pada tahun 1981. Pada zaman penjajahan, di lokasi itu berdiri Fort Tatas (Benteng Tatas). Nama Sabilal Muhtadin diambil dari kitab fiqih karya Syekh Muhammad Arsyad al Banjari alias Datuk Kelampayan. (war/fud/ema) 

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X