Hamisah, Sacco dan Beras India

- Kamis, 27 Mei 2021 | 16:47 WIB

Jarak Banjarmasin dan Jalur Gaza seketika memendek, karena di antara keduanya ada doa Syarifah Hamisah.

=========================
Oleh: Muhammad Syarafuddin
Editor Halaman Metropolis Radar Banjarmasin
=========================

Perempuan 50 tahun itu hadir dalam aksi solidaritas Palestina, Senin (24/5) sore di perempatan Jalan Lambung Mangkurat.

Putra Hamisah, Said Ahmad Bahasyim sedang menjalani studi di Palestina.

Kepulangan pemuda 25 tahun itu ke Indonesia tertunda karena konflik Israel versus Hamas.

Kesepakatan genjatan senjata memang telah dicapai, tapi komunikasi antara Hamisah dan anak nomor duanya itu masih terputus.

Tak terbayang kecemasan Hamisah, selama sepuluh hari tak mendapat kabar dari anaknya. Saya juga gagal membayangkan kekalutan Ahmad, menyaksikan langit yang dipenuhi roket.

Semoga Hamisah tabah. Semoga Ahmad selamat dan lekas pulang. Karena di sana, genjatan senjata hanya rehat sejenak.

Tak ada yang tahu kapan konflik kembali pecah. Mungkin lusa atau tahun depan. Hanya diperlukan sedikit provokasi.

Di Palestina, kedamaian begitu rapuh. Di Palestina, nyawa manusia telah menjadi statistik.

Selama 11 hari bertikai sejak Idul Fitri, dilaporkan 248 warga Gaza tewas, termasuk 66 anak dan dua dokter. Tambahkan 25 warga Tepi Barat yang kehilangan nyawa. Sementara Israel menyatakan 12 warganya tewas dan 357 terluka.

Dan setiap kali menonton berita tentang Palestina, ingatan saya mundur ke belakang. Awal kuliah, saya keasyikan dengan komik-komik Joe Sacco.

Sacco adalah jurnalis Malta-Amerika. Reportasenya tak dituangkan dalam narasi, foto atau video. Sacco memilih komik strip.

Tahun 1996 ia menerbitkan Palestine, disusul Footnotes In Gaza pada 2009. Karya-karyanya kocak tapi getir.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X