Kepemilikan Airsoft Gun Didalami Polisi

- Sabtu, 29 Mei 2021 | 09:18 WIB
JADI PELAJARAN: Kapolsek Banjarmasin Utara Kompol Indra Agung Perdana menunjukkan airsoft gun milik MA (kanan mengenakan hoodie). | FOTO: MAULANA/RADAR BANJARMASIN
JADI PELAJARAN: Kapolsek Banjarmasin Utara Kompol Indra Agung Perdana menunjukkan airsoft gun milik MA (kanan mengenakan hoodie). | FOTO: MAULANA/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Seusai insiden penodongan dengan airsoft gun di kampus Politeknik Negeri Banjarmasin, kemarin (28/5) Kapolsek Banjarmasin Utara, Kompol Indra Agung Perdana Putra memberikan pernyataan.

Intinya, karena tak ada tuntutan, maka tak ada kasus hukum di sana. Ini masalah pribadi semata.

Ceritanya, Kamis (27/5), satpam kampus MA (42) menodong staf tata usaha kampus Y (44). Mereka kemudian dibawa ke mapolsek dan meneken surat perjanjian damai.

Statusnya, Y seorang janda ditinggal cerai. Sedangkan MA memiliki anak dan istri.

"Y teman dekat MA, atau boleh disebut pacar. Sudah beberapa tahun menjalin hubungan spesial," ujar Indra yang didampingi Kanit Reskrim, Ipda Agustian Ginting.

Saat bertengkar di halaman kampus, Y mengancam akan bunuh diri kalau tak diberikan sejumlah uang. Bahkan mengancam akan membongkar hubungan tersebut. Terdesak, MA malah mengeluarkan airsoft gun.

"Mereka sebenarnya ingin mengakhiri hubungan tersebut, tapi malah berujung pada pertengkaran," tambahnya.

Sekarang, polisi sedang mendalami kepemilikan airsoft gun yang diduga tak berizin tersebut. "Kami akan dalami asal muasal airsoft gun yang digunakan si pria," tegasnya.

Artinya, ada proses hukum untuk senjata tersebut. Tujuannya, agar menjadi edukasi kepada masyarakat agar tak sembarangan menodong muka orang.

"Agar ada efek jera. Edukasi kepada warga yang memiliki airsoft gun. Meski bukan pistol beneran atau pun mainan, tetap saja menakutkan," pungkas Indra.

MA berdalih, senjata itu milik temannya yang dititipkan kepadanya untuk dibawa ke tempat servis. Yang kemudian ia sembunyikan di plafon pos jaga kampus.

"Sudah lama di tangan saya, tapi saya taruh di pos jaga. Sebenarnya tidak saya todongkan, hanya saya tenteng saja untuk menakut-nakuti," jelas MA.

Saat ini, MA mengaku tak menerima tuntutan apapun dari Y. "Tidak ada, apakah meminta kawin atau lainnya. Ini murni masalah pribadi," tegasnya.

Diwartakan sebelumnya, Kamis (27/5) sekitar pukul 13.30 Wita, tim gabungan dari Resmob, Dit Intel Polda Kalsel dan Timsus Polresta Banjarmasin mendatangi kampus di Jalan Hasan Basri tersebut. Setelah menerima laporan adanya aksi koboy MA. (lan/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kasus Sekuriti Bunuh Petani Mulai Disidangkan

Minggu, 17 Maret 2024 | 18:20 WIB

Pemuda Sampit Diserang OTK, Perutnya Ditusuk

Minggu, 17 Maret 2024 | 16:50 WIB
X