Tergenang Gara-Gara Purnama, Mudah-mudahan Tak Dibarengi Hujan

- Selasa, 1 Juni 2021 | 10:41 WIB
TURUT TERDAMPAK: Jangankan jalan dan permukiman, halaman gedung DPRD Banjarmasin di Jalan Lambung Mangkurat pun tergenang. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
TURUT TERDAMPAK: Jangankan jalan dan permukiman, halaman gedung DPRD Banjarmasin di Jalan Lambung Mangkurat pun tergenang. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Luapan air kembali muncul. Menggenangi sejumlah ruas jalan di Kota Banjarmasin. Pemicunya, tingginya pasang air sungai.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Doyo Pudjadi menyebutkan, dari ketinggian permukaan jalan raya, luapan berkisar antara 20 sampai 30 sentimeter.

Pasang tinggi itu sudah diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Di mana kondisi ini berlangsung sampai 29 Mei.

"Tapi di Banjarmasin, kemungkinan puncaknya baru hari ini. Pasang ini karena fenomena bulan purnama," ujarnya kemarin (31/5).

Dia meminta masyarakat tenang. Karena luapan ini berbeda dengan Januari kemarin saat kota dilanda banjir. Karena tak disertai hujan ekstrem di daerah hulu.

"Yang kemudian berimbas ke Sungai Martapura dan menyasar kawasan hilir (Banjarmasin). Kemudian, banjir awal tahun kemarin memang tidak normal," jelasnya.

Dia meyakini, dampaknya hanya sesaat. Tidak sampai berpekan-pekan. "Misalkan pasang di pagi atau sore hari, malamnya sudah surut," tambahnya.

Apakah keyakinan saja cukup? Tentu tidak. Maka Doyo berjanji akan ada antisipasi dari pemko.

"Kami menggerakkan 50 sampai 60 orang dari pasukan turbo. Mereka bekerja setiap hari. Membersihkan sungai dan drainase yang mampat. Prioritasnya adalah menangani keluhan warga," jaminnya.

Ditanya titik mana saja yang rawan tergenang, Doyo menyebut Jalan Jafri Zamzam di Banjarmasin Tengah. Karena permukiman di sana bersinggungan langsung dengan Sungai Martapura.

Termasuk juga di Banjarmasin Selatan. "Kami hanya khawatir bila pasang sungai dibarengi hujan," tukasnya.

Lantas, bagaimana dengan PR terkait penanganan banjir? Seperti normalisasi sungai untuk kepentingan jangka panjang?

Menjawab itu, dengan keterbatasan anggaran, maka PUPR harus memfokuskan pembenahan ke beberapa kawasan.

"Yakni Sungai Veteran dan Ahmad Yani. Menangani kedua sungai ini saja sudah memakan waktu dan biaya tak sedikit. Kami sudah mendata, mana yang harus dikeruk dan dibebaskan," pungkas Doyo.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB

Warga HSU Dilarang Bagarakan Sahur Pakai Musik

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:15 WIB

Wilayah Kalsel Rawan Diguncang Gempa

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:45 WIB
X