BANJARMASIN-Tim biliar Kalsel semakin memantapkan persiapannya jelang laga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua, September mendatang. Sebagai pemanasan dan uji skill, mereka akan mengikuti sejumlah agenda Kejuaraan Nasional (biliar) di Pulau Jawa. Yang paling dekat pelaksanaannya adalah Kejurnas Biliar bola 8 dan 10 di Bandung, Jawa Barat, awal Juni ini.
Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (Pengprov POBSI) Kalsel, Noor Fathuliansyah memastikan tiga pebiliar Kalsel akan berlaga di Kejurnas tersebut. Yakni, Jendi Apriadana, Noor Hidayatullah, dan Arun. Sayangnya, partisipasi mereka ke Kejurnas tersebut tanpa pendamping atau pelatih. “Mereka berjuang tanpa pendamping, baik pengurus maupun pelatih. Pasalnya, kami tidak punya dana,” ujar pria yang akrab disapa Fathul ini, beberapa waktu lalu.
Fathul menambahkan kehadiran pendamping sebenarnya merupakan hal yang penting dalam setiap kejuaraan biliar. “Fungsi pendamping adalah mengurusi keperluan para atlet selama berlaga di sebuah kejuaran. Misalnya, terkait administrasi atau hal-hal lainnya. Sehingga, atlet hanya fokus bertanding dan urusan administrasi non pertandingan diurus oleh pendamping. Pelatih juga seharusnya ikut mendampingi, untuk memberikan arahan dan memotivasi atlet,” sebutnya.
Namun, karena anggaran yang tak mencukupi, Pengprov POBSI Kalsel tetap bertekad agar para pebiliar Kalsel berlaga di Kejurnas tersebut. “Dengan dana yang minim ini, kami berusaha maksimal. Apalagi, Kejurnas ini penting untuk memantapkan persiapan para pebiliar Banua sebelum tampil di PON Papua. Terkait bantuan dana, ada atau tanpa dibantu kami berupaya supaya pebiliar Kalsel tetap ikut Kejurnas tersebut,” paparnya.
Ditanyakan mengenai target di Kejurnas tersebut, Fathul belum berani memprediksi. “Yang jelas, persaingan ketat karena setiap provinsi pasti mengutus pebiliar terbaiknya. Namun demikian, diharapkan tiga pebiliar Kalsel tersebut mampu bermain dengan maksimal, syukur-syukur kalau bisa meraih gelar juara,” tandasnya.(oza)