PPKM Mikro Diperpanjang Lagi

- Sabtu, 5 Juni 2021 | 13:17 WIB
PROKES: Petugas menyiapkan tempat cuci tangan di taman bermain Palidangan Sehati. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN
PROKES: Petugas menyiapkan tempat cuci tangan di taman bermain Palidangan Sehati. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Meski mengklaim angka kasus positif Covid-19 pasca Ramadan dan Idul Fitri cenderung stagnan, Pemprov Kalsel tak ingin berpuas diri. PPKM diputuskan diperpanjang sampai 17 Juni mendatang. 

Disampaikan Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, sepanjang Ramadan hingga Lebaran lalu, hanya pada saat anggal 24 Mei dengan jumlah kasus yang lumayan tinggi, namun beberapa hari terakhir angka kasus kembali datar.

Kendati jumlah kasus positif kembali landai, sekali lagi dia berpesan agar semua elemen tidak lengah. “Kita harapkan angka ini bisa kita turunkan dengan terus mensosialisasikan protokol kesehatan di semua aktivitas masyarakat,” ujarnya usai memimpin Rapat Koordinasi Situasi Covid-19 di Kalsel sekaligus Evaluasi PPKM Mikro di Aula Kantor Gubernur, Banjarmasin Kamis (3/6).

Menekan laju penyebaran Covid-19 ini, pihaknya menegaskan, kembali menetapkan perpanjangan PPKM Mikro di Kalsel. “PPKM Mikro untuk dua minggu ke depan dilanjutkan, ini agar terus mempertahankan sekaligus berupaya menurunkan indikator utama,” katanya.

Pria yang menjabat pula sebagai Wakasatgas Covid-19 nasional ini menerangkan, indikator utama ialah angka positif. Berdasarkan data terkini sebutnya, jumlah kasus positif di Banua sebanyak 2,7 persen. Angka tersebut masih di bawah dari angka rata-rata nasional. “Perpanjangan PPKM Mikro ini masih diperlukan dan harus dijalankan dengan maksimal,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Muslim, mengatakan keberadaan PPKM Mikro sebagai kebijakan antisipatif untuk menekan laju angka kasus Covid-19 di Kalsel. “Masih sangat diperlukan meski sudah berjalan beberapa periode. Ini juga sebagai upaya terus menyadarkan masyarakat pentingnya menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Di sisi lain, Pakar Covid-19 ULM yang juga Anggota Satgas Covid-19 Kalsel, Hidayatullah Muttaqin menegaskan, perpanjangan PPKM Mikro masih diperlukan untuk mencegah potensi penularan Covid-19 di seluruh wilayah Kalsel. Meski sebutnya, pertumbuhan kasus konfirmasi positif Covid-19 pasca Lebaran relatif rendah, tetapi masih ada tren peningkatan. “Kita juga tidak ingin kondisi ledakan kasus Covid-19 di Kota Kudus Jawa Tengah terjadi di Kalsel, karena itu kita harus tetap waspada. Jangan sampai lengah,” pesannya.

Dikatakannya, persoalan lain yang perlu dimitigasi potensi penularan Covid-19 adalah kecenderungan mobilitas penduduk yang lebih tinggi dan menurunnya kepatuhan masyarakat di Kalsel setelah libur Lebaran berakhir. Dia memberi contoh, berdasarkan data mobilitas masyarakat di masa pandemi dari Google, ada peningkatan mobilitas antar wilayah, pusat perbelanjaan, restoran dan kafe-kafe, pasar dan area terbuka di Banua. “Malah terjadi pula penurunan stay at home dan peningkatan mobilitas di tempat kerja,” paparnya.

Melihat kondisi ini sebutnya, tentu memerlukan pengaturan ketat mobilitas penduduk melalui PPKM Mikro. “Misalnya agar Work From Office maksimal 50 persen di kantor-kantor pemerintahan dan swasta dapat diterapkan dengan baik,” imbuhnya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X