Haji Denny Ikut Patroli Satgas Anti Politik Uang dan Gaungkan Pilkada Bermartabat

- Sabtu, 5 Juni 2021 | 16:08 WIB
ANTISIPASI: Haji Denny Indrayana saat memantau dan ikut patroli Satgas Anti Politik Uang di Banjarmasin.
ANTISIPASI: Haji Denny Indrayana saat memantau dan ikut patroli Satgas Anti Politik Uang di Banjarmasin.

BANJARMASIN - Untuk mencegah maraknya politik uang menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU), Haji Denny bersama simpatisan dan relawan melakukan patroli bersama di beberapa kelurahan di Kota Banjarmasin, baru-baru tadi.

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi dan mencegah serangan fajar atau politik uang yang akan dilakukan oleh pihak-pihak tertetntu.

Hal itu diungkapkan Haji Denny ketika berada di posko satgas anti politik uang di Beruntung Jaya, Banjarmasin Selatan.

“Saya mendapatkan laporan kalau pembagian makin sering, makin intensif dan semakin masif dilakukan,” ungkapnya.

Sebelumnya posko- posko satgas anti politik uang telah didirikan oleh tim Haji Denny. Seperti Posko Murung Raya, Posko Kelayan Barat, Posko Pekauman, Posko Mantuil dan beberapa posko lainnya.

Berdirinya posko satgas anti politik uang tersebut, menurutnya, dimaksudkan untuk melakukan penjagaan-penjagaan agar politik uang yang mengganggu prinsip pemilihan yang jujur dan adil tidak leluasa terus dilakukan.

“Semuanya sudah siap siaga untuk mengantisipasi serangan-serangan fajar," tuturnya.

Nantinya, mereka yang tergabung dalam satgas anti politik uang terus melakukan penjagaan dan patroli selama 24 jam penuh hingga tanggal 9 Juni secara bergiliran. Dengan tetap dan terus menggaungkan tagline ”Ambil Duitnya Jangan Cucuk Urangya”.

Ia menginginkan agar pilkada yang bermarwah dapat terwujud di Kalsel, tanpa dicederai oleh politik sogok dan betatapalan.

Dalam kesempatan itu, Haji Denny mengungkapkan kekecewaannya kepada Badan Pengawas Pemilu karena telah membiarkan praktik politik uang marak terjadi tanpa adanya tidakan yang tegas.

Ia juga menyayangkan upaya sosialisasi untuk mencegah terjadinya politik uang melalui spanduk-spanduk dan stiker-stiker, malah dianggap telah menyalahi aturan.

Menurutnya, dengan mencabut spanduk dan melepas stiker tersebut sama saja memberikan kesempatan kepada mereka yang ingin melakukan politik uang.

“Ketika mereka melepas spanduk, melepas stiker imbauan itu, justru memberikan keleluasaan dan memberikan karpet merah kepada pemberi uang,” tegasnya.

Terakhir, Haji Denny mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawal proses demokrasi berjalan lancar dan tidak membiarkan politik uang terus terjadi.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X