BANJARBARU - Kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kota Banjarbaru mulai naik. Hal ini tercatat dengan sejumlah kejadian karhutla dalam satu pekan terakhir.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru, karhutla yang terjadi beberapa waktu terakhir dominan terjadi di lahan kosong.
"Memang ada beberapa kali kejadian Karhutla di wilayah kita yang intervalnya cukup pendek. Semisal di tanggal 3 dan 4 Juni kemarin kejadiannya berturut-turut," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru, Zaini Syahranie.
Meski intensitas secara merangkak naik. Namun kata Zaini secara umumnya kejadian yang sudah terjadi telah berhasil ditangani oleh tim gabungan. Baik dari unsur pemerintahan seperti BPBD, TNI dan Polri hingga relawan-relawan.
Adapun sambung Zaini, dari beberapa kejadian terakhir, setidaknya ada belasan hektare lahan yang terdampak Karhutla. "Untuk wilayahnya cukup tersebar, ada di Landasan Ulin, Cempaka, Sungai Besar juga."
Kemudian, dari hasil analisa sementara, penyebab kebakaran ini kata Zaini diduga kuat akibat dipicu pembakaran lahan oleh oknum tak bertanggung jawab yang kemudian juga dipengaruhi cuaca terik menuju puncak kemarau.
"Untuk indikasi memang ada disengaja dibakar maupun ada warga yang membakar sampah di siang hari lalu menjalar. Nah untuk hal itu, kita kembali tekankan agar kita bersama-sama mencegah karhutla ini, karena dampaknya sangat berbahaya dan merugikan," pesannya.
Untuk mengantisipasi kejadian Karhutla agar tidak besar. BPBD Banjarbaru bersama sejumlah pihak terkait klaimnya selalu melakukan patroli dan tindakan cepat jika ada ditemukan titik api. "Kita kemungkinan dalam waktu dekat akan menggelar apel kesiapan penanggulangan Karhutla, sekarang status kita waspada, nanti kemungkinan bisa naik ke siaga," pungkasnya. (rvn/ram/ema)