Bak Film Aksi, Satgas NU Kejar Pembagi Uang

- Senin, 7 Juni 2021 | 15:53 WIB

BANJARMASIN - Jelang hari H pemungutan suara ulang (PSU) Pilgub Kalsel 9 Juni lusa, tensi politik semakin tinggi. Terbaru, aksi kejar-kejaran mobil bak film action terjadi Jumat (4/6) malam di Jalan S Parman Banjarmasin.

Korbannya menimpa seorang warga bernama Khairil. Mobil Xenia berwarna putih yang dikendarainya baru keluar dari parkiran RSUD Ansari Saleh Banjarmasin saat tiba-tiba dicegat beberapa mobil.

Khairil menceritakan, usai keluar dari rumah sakit, tepatnya di perempatan S. Parman-Tarakan, dia dipepet beberapa mobil yang memintanya turun. Karena dia hanya sendiri dan yang memepet ada tiga buah mobil, dia pun takut keluar.

“Mobil saya digedor dan meminta untuk turun. Ada satu orang yang menggedor, sambil berkata kalau tak turun saya dibunuh,” tuturnya.

Dia menambahkan, ada satu orang lain lagi yang turun dari mobil yang langsung menggedor pintu mobil sebelah kiri. “Mobilnya ada tiga, di belakang, di depan dan di samping saya,” terangnya.

Khairil dengan nekat langsung tancap gas ke Mapolda Kalsel yang berada tak jauh dari tempat kejadian. Menurut ceritanya, dia diadang karena dituduh mau membagikan uang politik Pilgub Kalsel. “Saya sempat berkata, ada apa. Periksa saja, kalau ada uangnya ambil saja. Ketika itu saya langung pergi ke Mapolda melaporkan,” katanya.

Khairil mengingat, salah satu mobil yang mencegatnya itu berstiker Satgas Pencegahan Money Politik Nahdatul Ulama. “Di belakang ada stiker satgas pencegahan money politik,” sebutnya.

Mendapat laporan kejadian tersebut, polisi pun mengejar mobil yang disebutkan. Hingga pada akhirnya sekitar dinihari, satu unit mobil Suzuki Ertiga nomor plat B 1316 FKE berstiker Satgas Pencegahan Money Politik Nahdatul Ulama berhasil diamankan di kawasan warung Pasar Lama Jalan Jenderal Sudirman Banjarmasin dan langsung dibawa ke Mapolda Kalsel.

Wakil Koordinator Satgas Pencegahan Money Politic NU Banjarmasin, Amrullah menceritakan versi yang berbeda. Dia menceritakan kejadian malam itu bermula ketika Satgas NU menerima laporan masyarakat bahwa ada seorang yang telah selesai membagi uang untuk memilih Pasangan Calon (Paslon) tertentu di RT 02, Kelurahan Pekauman. Rencananya, akan berlanjut di RT 06, di kelurahan yang sama.

Namun, rencana tersebut digagalkan oleh Satgas NU yang sempat menyaksikan oknum penumpang Mobil Xenia DA 1947 BK memasukkan kembali tas yang diduga berisi uang serangan fajar. Bahkan, oknum tersebut mengacungkan senjata tajam (Sajam) berupa parang, menandakan ancaman bagi Satgas NU yang berani mendekat.

Setelah terciduk, mobil oknum tersebut terangnya melaju cepat menyisir jalan kota dan masuk menyembunyikan diri di RSUD Ansari Saleh. Beberapa saat kemudian, mobil keluar dan menuju perempatan Jalan S Parman dan Jalan Tarakan, lalu ke Jalan RE Martadinata. Lalu, Satgas NU kembali mengikuti hingga berada persis di belakang Mobil Xenia saat di lampu lalu lintas perempatan.

“Saking paniknya, oknum politik uang memundurkan laju mobil hingga menabrak bumper mobil yang kami ditumpangi. Selanjutnya, Mobil Xenia yang sering teridentifikasi mencabut spanduk anti politik uang ini, menginjak gas dan mengarah masuk ke Markas Polda Kalsel,” terang Amrullah.

Dia menambahkan, oknum tersebut menuding Satgas NU telah melakukan pengancaman. Justru sebutnya, berdasarkan keterangan saksi mata, terkonfirmasi oknum politik uang membawa barang bukti berupa sebilah parang yang diduga untuk mengancam pihak-pihak yang mencegah politik uang di Banjarmasin Selatan.

“Kasus ini sudah dilimpahkan dan ditindaklanjuti oleh Polresta Banjarmasin, yang bersangkutan diproses akibat membawa senjata tajam ilegal dan mengancam banyak orang. Banyak saksi yang melihat kejadian tersebut,” terangnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X