22 Korban Kekerasan, 62 Nikah Dini Selama Pendidikan Daring

- Selasa, 8 Juni 2021 | 11:16 WIB
TATAP MUKA: Para siswa SMPN 3 Tanjung saat Pendidikan Tatap Muka. Kegiatan tersebut sayangnya tidak bisa dilaksanakan di sekolah lainnya, karena masih dalam proses izin dan verifikasi Prokes Covid-19.
TATAP MUKA: Para siswa SMPN 3 Tanjung saat Pendidikan Tatap Muka. Kegiatan tersebut sayangnya tidak bisa dilaksanakan di sekolah lainnya, karena masih dalam proses izin dan verifikasi Prokes Covid-19.

TANJUNG – Dampak tidak terlaksananya pendidikan tatap muka (PTM) di Kabupaten Tabalong bagi para pelajar sangat besar. Dinas Pendidikan (Disdik) setempat menemukan adanya kekerasan anak dalam rumah tangga, hingga pernikahan dini.

Hal itu dikatakan Kepala Disdik Kabupaten Tabalong H Mahdi Noor ketika diselenggarakannya evaluasi penanganan Covid-19 di halaman Pendopo Bersinar Pembataan, belum lama tadi.

Ia menjelaskan, ada sebanyak 22 kekerasan anak dalam rumah tangga yang terdeteksi oleh mereka. Sedangkan pernikahan dini mencapai 62 orang.

“Yang terdeteksi di tabalong untuk korban kekerasan pada anak dan risiko ada 22 anak,” terangnya, terkait kekerasan anak tersebut. Pelaku kekerasan anak itu dilakukan oleh 20 orang pelaku.

Sayangnya, keberadaan masalah ini pun ada yang tidak terdeteksi, lantaran anak tidak pergi ke sekolah. “Kalau ada perubahan anak, guru bisa mengobservasi. Biasanya, bisa dialog dengan intens ke siswa. Karena tidak dilakukan PTM, sulit,” tegasnya.

Sementara untuk kasus pernikahan dini, dibeberkan H Mahdi Noor, diperoleh dari informasi yang datang dari Pengadilan Agama Kabupaten Tabalong, ternyata ada pernikahan dini dilakukan anak laki-laki sebanyak enam orang dan perempuan 56 orang. “Jadi totalnya 62 orang,” ujarnya.

Semua permasalahan ini pun menjadi bahan Disdik untuk meminta segera diterapkannya PTM di semua sekolah di Tabalong. Supaya permasalah tersebut tidak terulang.

Terlebih, jika terkait masalah capaian maksimal akademik para pelajar sekolah yang lama berada di rumah. Tidak bisa dibandingkan saat belajar normal pada umumnya.

Untuk saat ini, Pemkab Tabalong sendiri sudah menggelar PTM di 35 sekolah SD dan SMP.

Sedangkan sisanya dalam proses pengajuan izin dan verifikasi penerapan protokol kesehatan Covid-19 sebelum PTM dilaksanakan pada tahun ajaran baru ini. (ibn/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X