Membawa Demokrasi ke Para Lansia, Jemput Bola ke Kampung-Kampung

- Kamis, 10 Juni 2021 | 16:33 WIB
MENCOBLOS: Fatmah, wanita berusia 95 tahun saat diberi kesempatan menyalurkan hak pilih. | FOTO: ENDANG SYARIFUDIN/RADAR BANJARMASIN
MENCOBLOS: Fatmah, wanita berusia 95 tahun saat diberi kesempatan menyalurkan hak pilih. | FOTO: ENDANG SYARIFUDIN/RADAR BANJARMASIN

Demokrasi bukan hanya masalah pemenang pilkada. Tetapi juga memastikan semua mendapatkan hak pilih.

----

Empat orang warga lansia di Kelayan Barat harus didatangi Kelompok Penyelengara Pemungutan Suara (KPPS). Keempatnya tak bisa datang ke TPS lantaran sakit dan berusia renta.

Petugas Bawaslu serta Ketua RT setempat harus menyusuri gang sempit menuju rumah seorang lansia. Namanya Fatmah. Wanita berusia 95 tahun
tersebut tak datang ke TPS karena penglihatannya mengalami gangguan, sehingga tak bisa berjalan ke luar rumah.

Saat mencoblos, Nenek Fatmah dibantu keluarganya. Sementara para petugas menunggu di luar, kemudian masuk kembali untuk mengambil surat suara yang sudah dicoblos.

Sebelumnya, petugas juga mendatangi rumah H Amri. Pria berusia 75 tahun itu tengah terbaring lemah dan hanya bisa duduk di atas tempat tidur. Kondisinya memang sakit, sehingga tak bisa ke TPS.

Petugas KPPS Abdul Khadir mengatakan, sebagai petugas yang diberikan tanggung jawab, pihaknya mendatangi mereka yang memiliki hak suara dalam memilih. Petugas meminta ijin dan memberi tahu keluarga mengenai hak sebagai warga Banjarmasin Selatan yang mengikuti Pemilihan Gubernur.

“Dalam menentukan hak suara nanti mereka lansia maupun yang sedang terbaring sakit hanya boleh ditemani keluarganya, sedangkan petugas tidak boleh mendampinginya,” katanya, Selasa (9/6).

Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kalsel memang menjadi perhatian Bawaslu RI. Tiga orang komisioner berbagi tugas memantau langsung jalannya PSU di Tapin, Banjar dan Kota Banjarmasin. Semua memastikan proses pemilihan berjalan baik.

Di Banjarmasin, TPS yang ditinjau oleh Komisioner Bawaslu RI, Ratna Dewi Pettalolo adalah TPS 7 di Jalan Raya Banjar Indah Permai I, Pemurus Dalam, Banjarmasin Selatan.

Kepada awak media, Ratna mengatakan kedatangan Bawaslu ke Kalsel untuk memastikan pelaksanaan PSU berjalan dengan lancar sesuai aturan. "Sesuai dengan tata cara yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan," kata wanita kelahiran Palu, 10 Juni 1967 ini.

Ia mengingatkan kepada penyelenggara, agar melayani masyarakat yang datang ke TPS untuk mencoblos. Pastikan pemilih yang datang adalah pemilih yang benar-benar memiliki hak pilih dengan disertai bukti membawa surat pemberitahuan dan KTP elektronik atau surat keterangan."Kita juga pastikan prokes diterapkan dengan baik di setiap TPS, sehingga PSU ini tidak menjadi cluster COVID-19," pungkas Ratna.

Tingkat kehadiran pemilih pada PSU Pilgub Kalsel sendiri dianggap membaik. Hal ini disampaikan Pj Gubernur Kalsel, Safrizal saat memantau TPS 07 di Tanjung Rema, Martapura, Kabupaten Banjar, Rabu (9/6).

“Tadi kita lihat, walaupun proses pencoblosan belum berakhir namun tingkat kehadiran sudah lebih dari 50 persen. Padahal masih ada waktu untuk pencoblosan sesuai jam yang ditetapkan masing-masing," katanya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X