Tingkatkan Keandalan Listrik, PLN Terjunkan 831 Personil Gelar Gerakan Akselerasi Eksekusi Serentak

- Sabtu, 12 Juni 2021 | 10:35 WIB
CALHAJ: Umat Islam harus bersabar. Tahun ini, ibadah haji kembali tertunda. Foto diambil di Banjarbaru, jauh sebelum pandemi. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
CALHAJ: Umat Islam harus bersabar. Tahun ini, ibadah haji kembali tertunda. Foto diambil di Banjarbaru, jauh sebelum pandemi. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (PLN Kalselteng) terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keamanan dan keandalan pasokan listrik di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Melalui Gerakan Akselerasi Eksekusi Serentak (GAES), tindakan preventif maintenance dengan melakukan perabasan dan penebangan pohon yang terkena atau berpotensi mengganggu jaringan listrik serta melakukan inspeksi peralatan jaringan listrik menjadi fokus utama dalam kegiatan ini.

Kegiatan yang dilakukan mulai tanggal 8 Juni 2021 sampai dengan 10 Juni 2021 ini dilakukan serentak dengan melibatkan 831 personil, yang terdiri dari 185 Tim Pelayanan Teknik, 4 Regu Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Sentuh langsung dan 2 Regu PDKB berjarak dengan target inspeksi jaringan listrik sepanjang 4.491 Kilometer Sirkuit (KMS), serta target perabasan pohon terhadap jaringan sebanyak 8.811 titik Pohon yang berpotensi menyebabkan gangguan.

Tidak dipungkiri, gangguan listrik paling banyak disebabkan oleh pohon tumbang, serta patahan cabang dan ranting yang menimpa jaringan akibat tiupan angin kencang, terutama saat musim hujan. Selain itu gangguan akibat cuaca ekstrim, pekerjaan bangunan, peralatan jaringan, gardu listrik dan komponen kelistrikan lainnya, serta faktor force majeur.

“Faktor dominan penyebab listrik padam adalah akibat pohon tumbang, patahan cabang dan ranting yang mengenai jaringan, serta gangguan cuaca ekstrim hujan berpetir,” ujar General Manager PLN Kalselteng Tonny Bellamy, Jumat (11/6) sore.

Tonny menjelaskan jarak aman antara pohon dan jaringan PLN minimal radius tiga meter, sehingga apabila dahan atau ranting pohon terlalu dekat harus dilakukan pemotongan dan perabasan, demi keamanan jaringan listrik.

“Pohon yang sudah mendekati jaringan listrik radius tiga meter harus dipotong, kami berpesan kepada masyarakat mengizinkan petugas kami melakukan perabasan dan penebangan pohon kayu yang berpotensi mengenai jaringan, karena ini terkait untuk kepentingan kita bersama,” katanya.

“Kami juga menghimbau kepada masyarakat pemilik pohon, apabila ingin menebang pohonnya yang dekat dengan jaringan PLN agar dapat menghubungi PLN terlebih dahulu,” tambahnya.

Di kesempatan yang sama, Tonny juga berterima kasih pada masyarakat yang merelakan pohonnya ditebang agar tidak mengganggu jaringan listrik.

“Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pemilik pohon yang sudah merelakan pohonnya untuk kami tebang demi keandalan dalam menyalurkan energi listrik,” lanjut Tonny.

Sedangkan terkait gangguan hewan seperti tupai, burung, ular, dan lainnya, PLN melakukan pencegahan dengan melakukan pemasangan pelindung isolator pada jaringan tegangan menengah (JTM), yang berfungsi mengisolasi konduktor atau penghantar sehingga bila dilalui atau dihinggapi binatang tidak bisa menghantarkan arus listrik. Diketahui bagian isolator yang terbuka terkadang dilewati hewan liar, hingga terjadi arus pendek dan berpotensi menyebabkan padam.

"Kami berterima kasih kepada masyarakat yang sudah berperan aktif melaporkan potensi-potensi gangguan jaringan PLN melalui PLN Mobile atau Contact Center 123, sehingga segera ditindaklanjuti oleh petugas,” pungkasnya. (mat/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X