Di Balik Penantian Panjang Petahana: Ibnu Berlibur, Arifin Belajar Memasak

- Sabtu, 12 Juni 2021 | 10:46 WIB

Ingar-bingar Pilkada sudah mereda. Pemenang pun sudah ada, tinggal dilantik. Lalu, bagaimana mereka melalui penantian panjang dan berat tersebut?

-- Oleh: Wahyu Ramadhan, Banjarmasin --

IBNU Sina duduk di belakang meja kayu di teras rumahnya. Selagi menikmati kudapan, ia menghela napas panjang.

"Cokelatnya lumer," ujarnya tersenyum. Rabu (9/6) pagi, Ibnu sedang bersiap untuk mencoblos di PSU Pilgub Kalsel. Di TPS 02 Jalan Banjar Indah VI Banjarmasin Selatan, tak jauh dari kediamannya.

Di luar, wartawan sudah merubung, termasuk penulis. "Perjuangan yang panjang. Energi dan sumber daya terkuras. Apalagi setelah gugatan-gugatan," ujarnya.

"Mungkin inilah was-wasnya dua periode," tambahnya terkekeh.

Dari segi tekanan, Pilkada 2020 jelas berbeda dengan Pilkada 2015.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sampai dua kali menggelar pencoblosan. Dua kali pula menghadapi gugatan di Mahkamah Konstitusi.

Sampai akhirnya Ibnu dan pasangannya Arifin Noor ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin.

Mantan anggota DPRD Kalsel itu sempat tak percaya ketika digugat rivalnya. Hakim Mahkamah Konstitusi diminta untuk menggugurkannya karena curang.

"Dengan selisih suara yang jauh, digugat, bahkan sampai dua kali. Sungguh luar biasa, sebuah sejarah," ujar politikus 46 tahun itu.

Saat itu, timnya sempat dibuat berdebar-debar. "Walau cuma PSU di tiga kelurahan, gejolak di masyarakat luar biasa," tambahnya.

Timses dan pendukung sempat heran karena Ibnu terlihat tenang. Jangankan marah, geregetan pun tidak. "Saya hanya merasa aneh," ungkapnya.

Saking tenangnya, Ibnu malah mengajak istrinya Siti Wasilah untuk berlibur ke luar negeri.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X