MARABAHAN - APBD boleh terdampak pandemi, bukan berarti Jalan Kutabamara (Kuripan-Tabukan-Bakumpai-Marabahan) keluar dari prioritas.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Barito Kuala tetap akan mengerjakannya sesuai rencana.
Tahun ini, rencananya sepanjang 9 kilometer. Melanjutkan pekerjaan yang sudah mencapai Desa Kabuau. Diteruskan hingga mencapai Desa Jarenang. Tahun depan, akan dikerjakan sampai kantor Kecamatan Kuripan di Desa Rimbun Tulang.
Targetnya, pada masa akhir jabatan Bupati Noormiliyani dan Wabup Rahmadian Noor, Jalan Kutabamara rampung.
"Harus diakui, target dua tahun ini sedikit lepas. Yang dianggarkan Rp12 miliar, sekarang menjadi Rp9,8 miliar," lata Kabid Bina Marga PUPR Batola, Edy Supriadi.
Untuk urusan infrastruktur, paling terasa pada pembangunan jembatan. Sebanyak 10 proyek yang masih dilelang, konstruksinya bergeser. Rencana semula adalah mengganti jembatan dengan beton, kini menjadi kayu ulin saja.
"Karena covid ada pemotongan anggaran. Semua harus menyesuaikan kondisi. Termasuk jembatan beton menjadi ulin," tambahnya.
Jembatan akan dibangun dari Desa Jambu Baru sampai Kuripan, mengikuti Kutabamara. Menjadi penghubung antar desa terpencil.
Celakanya, mengingat suasana di sana masih sepi, material jembatan kerap dicuri. Edy meminta warga ikut mengawasi.
Meski belum rampung, manfaat dari Kutabamara sudah terasa. Contoh di Desa Jambu Baru. Warga sekitar tak lagi bergantung pada jalur sungai untuk bepergian menuju Banjarmasin atau Marabahan.
"Sekarang bisa pakai sepeda motor. Jalannya sudah berbatu," kata warga desa, Itiy.
Soal perbaikan jembatan, Itiy mensyukurinya. Karena sudah lama jembatan di sana dibiarkan rusak. "Jembatan kayu pun tak apa-apa. Yang penting diperbaiki. Sudah sangat bersyukur," tambahnya. (bar/fud/ema)
