BANJARMASIN - Perbaikan Jalan Cemara Ujung dan Jalan Tembus Perumnas di Banjarmasin Utara tak lantas membuat pengendara merasa nyaman.
Aspalnya memang mulus, tapi bahu jalan di perbatasan Kabupaten Barito Kuala dan Kota Banjarmasin itu dinilai terlalu tinggi.
"Jalannya memang mulus. Tapi, bahu jalannya tinggi," ucap Rans, warga Handil Bakti yang melintasi kawasan tersebut, kemarin (13/6).
Kondisi itu menurutnya membahayakan pengguna jalan. Risikonya ban motor selip atau tergelincir di bahu jalan.
"Apalagi kalau hujan. Sedikit saja lengah, bisa saja pengendara terjatuh gara-gara bahu jalan yang terlalu curam," tambah pria yang tinggal di Kompleks Griya Permata itu.
Terlepas dari soal infrastruktur, perkara lalu lintas juga menjadi persoalan. Di sana, banyak sekali pesepeda motor yang nekat melawan arus.
Padahal, jelas-jelas itu jalan satu arah. Hanya untuk pengendara yang menuju Handil Bakti atau simpang tiga Cemara.
Seperti yang diungkap Raji. Setiap pagi saat berangka kerja, warga Desa Semangat Dalam itu harus ekstra hati-hati.
"Secepatnya diatasi sebelum nantin memakan korban," harapnya. Ini harus menjadi perhatian Satlantas Polresta Banjarmasin dan Dinas Perhubungan.
Pantauan Radar Banjarmasin kemarin, ketinggian bahu jalan di kawasan itu tidak merata. Tapi rata-rata di atas mata kaki orang dewasa.
Menanggapi itu, Kabid Jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Chandra menjelaskan, proses pembangunan di Jalan Cemara Ujung memang belum rampung sepenuhnya.
Ia juga tak menampik kalau bahu jalan yang curam tersebut banyak dikeluhkan warga.
"Kami merencanakan pembangunan bahu jalan itu dikunci dengan bahan beton, tujuannya agar tidak membahayakan pengguna jalan," ungkapnya.
Ditanya kapan mulai dikerjakan, ia tidak memberikan kepastian. Ia hanya mengatakan, PUPR akan mengecek kondisi di lapangan dulu.
