BANJARMASIN – Kiprah Habib Abdurrahman Bahasyim SE MM atau yang akrab disapa Habib Banua semakin diakui. Akhir pekan lalu, ia menerima gelar Pangeran Syarif Hikmadiraja saat peringatan Milad ke-516 Kesultanan Banjar di Ballroom Hotel Rattan Inn. Penganugerahan ini ditandai dengan disematkannya pin lambang keagungan oleh Sultan H Khairul Saleh Al Mu'tashim Billah, disaksikan Pangeran Rusdi Effendi AR, Mufti Kesultanan Banjar dan juga Tuan Guru Besar KH Husin Naparin.
Kepada Radar Banjarmasin, Habib Banua mengaku bersyukur mendapat kepercayaan dari Kesultanan Banjar. “Ini sebuah kepercayaan yang luar biasa dari Kesultanan Banjar, saya tentu berterima kasih kepada Sultan Banjar, Sultan H Khairul Saleh Al Mu’tashim Billah,” ucapnya.
Mendapat gelar pangeran menurut senator yang dikenal tegas ini membuatnya semakin termotivasi berkiprah untuk kemajuan Banua. Ia berharap, semakin banyak tokoh dengan segala potensinya bersama-sama memajukan Banua agar masyarakatnya makin sejahteranya.
Pada momen penganugerahan gelar tersebut, Habib Banua terlihat akrab dengan Sultan Banjar dan para tamu undangan. Pembawaan yang suka bergaul dan dibekali pengetahuan berbagai bidang membuat Pembina Kerukunan Keluarga Bahasyim ini bisa cocok bincang-bincang dengan siapa saja.
“Kemajuan Banua salah satunya terwujud dengan sinergi dari semua pihak, saya merasakan selama ini bekerja sebagai wakil daerah, kunci suksesnya adalah silaturahmi dan komunikasi serta keberanian kita memperjuangkan kepentingan masyarakat dan daerah,” cetusnya.
Gelar Pangeran Syarif Hikmadiraja menjadi salah satu bukti kiprah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dapil Kalsel ini semakin diakui tak hanya pada kiprahnya memperjuangkan kepentingan daerah pada level nasional. Kiprah Habib Banua juga diakui oleh Kesultanan Banjar.
Kesultanan Banjar melalui Rapat Dewan Mahkota telah memutuskan untuk memberikan Gelar Pangeran Syarif, Gelar Keagungan, Gelar Tuan Guru Besar dan Gelar Kedatuan Kesultanan Banjar kepada mereka yang dinilai berdedikasi tinggi untuk kemajuan masyarakat luas di Indonesia.
Penerima gelar berasal dari berbagai latar belakang dan peran, baik dalam pengembangan syiar Islam, melestarikan dan merawat lingkungan, adat istiadat kebudayaan Banjar, menjaga kerukunan antar etnis, sosial kemasyarakatan hingga pencetus pemikiran-pemikiran inspiratif yang bermanfaat dalam pengembangan pendidikan dan sebagai pencerahan kepada masyarakat luas. Gelar Pangeran Syarif Hikmadiraja diberikan kepada Habib Abdurrahman Bahasyim, SE MM dan Habib Abdul Qadir Baagil.
Habib Banua sendiri saat ini tengah menjalani periode kedua DPD RI. Ia dikenal sebagai sosok senator yang tak segan terjun langsung ke lapangan. Masalah kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kalsel ia selesaikan dengan terjun ke lapangan dan memperjuangkan agar masalah tersebut tidak terjadi lagi.
Kakak dari anggota DPRD Kalsel Habib Ahmad Bahasyim ini juga sukses mengawal aspirasi masyarakat Banjarmasin mengenai pembayaran tarif dasar pemakaian air minimal 10 kubik bagi pelanggan PDAM Bandarmasih. Ia mengapresiasi putusan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mencabut kebijakan tersebut.
Yang tentunya tidak pernah dilupakan masyarakat Kalsel adalah perjuangan Habib Banua bersama Gubernur Kalsel mewujudkan penyelesaian Bandara Internasional Syamsudin Noor. Habib Banua mengaku bahwa dia saat itu melakukan negosiasi megafon, artinya tidak lagi dengan cara yang biasanya.
"Saya saat itu minta tolong kepada kawan-kawan agar jangan dilarang untuk menyuarakan aspirasi, untuk pembangunan Banua saya. Jadi saat rapat kerja dengan pejabat yang membidangi saya langsung minta perhatian untuk daerah Kalsel. Kemudian melakukan beberapa pendekatan dengan pejabat lainnya, seperti Wakil Presiden, Panglima TNI, Angkatan Udara, tujuannya untuk sama-sama mendukung pembangunan Kalsel yang kaya akan SDA agar tidak ketinggalan dengan daerah lain," ungkapnya. (*/dyt)
