BANJARMASIN - Untuk pengembangan Rumah Sakit Sultan Suriansyah pada tahun 2022, diusulkan anggaran sekitar Rp125 miliar.
Diungkap Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi dalam rapat di Balai Kota kemarin (17/6) pagi.
Buat apa saja? Dirincikannya, penyempurnaan gedung utama dan penambahan tempat tidur pasien memerlukan Rp25 miliar.
Pasalnya, gedung utama tersebut belum bisa beroperasi lantaran keramik lantainya belum dipasang. Ditambah pengadaan 100 tempat tidur pasien.
"Kalau gedung utama bisa difungsikan, kebutuhan masyarakat Banjarmasin bisa dipenuhi," ujarnya.
Kapasitas rawat inap rumkit di Jalan Rantauan Darat, Banjarmasin Selatan itu masih dirasa kurang. Mengingat sudah separuhnya dipakai untuk pasien COVID-19.
"Jadi hanya tersisa 50 persen untuk pasien umum. Alhasil ketika ada warga yang hendak opname, kerap tidak tertampung," jelasnya.
Kalau sudah begitu, pasien pun dirujuk ke rumkit lain. Entah rumkit milik pemprov atau swasta.
"Jadi sedikit-sedikit dirujuk. Mestinya warga kota bisa dilayani di rumah sakit sendiri. Agar ada kebanggaan juga," lanjutnya.
Lalu, Rp19 miliar untuk membebaskan lahan di sekitar rumkit. Guna pembangunan area parkir dan taman. "Untuk pembangunan tempat parkir perlu Rp2,5 miliar. Tempat parkir yang ada sudah tak mencukupi," keluhnya.
Khusus untuk menghadapi pandemi, diusulkan Rp5 miliar untuk pengadaan obat-obatan dan vaksin COVID-19.
Tapi yang terbesar adalah untuk menunjang transisi dan operasional sebagai Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) yang ditaksir mencapai Rp50 miliar. "Supaya lebih optimal," tutup Machli. (war/fud/ema)
