Cegah Banjir, Banjarbaru Fokus Tangani Daerah Hulu

- Jumat, 18 Juni 2021 | 15:38 WIB
MASIH MENGANCAM: Banjir parah melanda kawasan Cempaka Banjarbaru di awal tahun 2021 lalu. Pemko Banjarbaru kini fokus menangani upaya mitigasi banjir dari kawasan hulu. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
MASIH MENGANCAM: Banjir parah melanda kawasan Cempaka Banjarbaru di awal tahun 2021 lalu. Pemko Banjarbaru kini fokus menangani upaya mitigasi banjir dari kawasan hulu. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir mengguyur Kota Banjarbaru. Hal ini dikhawatirkan berpotensi terjadinya banjir dan genangan.

Banjir hingga kini masih jadi momok yang menghantui wilayah Banjarbaru, khususnya kawasan Cempaka. Tercatat di awal tahun lalu, banjir besar merendam wilayah ini.

Terkait upaya penanggulangan banjir ini, Pemko Banjarbaru sebenarnya telah membangun embung penampung air hujan di Cempaka. Normalisasi juga sudah dilakukan. Embung ini pun berfungsi cukup efektif, hanya saja ketika intensitas hujan begitu tinggi, kapasitasnya masih kewalahan.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjarbaru sendiri mengakui bahwa pemicu utama banjir yakni intensitas hujan yang tinggi. Yang kemudian turut diakui juga diperparah dengan berkurangnya daya resapan air di kawasan rawan.

"Memang dari data kita, di Banjarbaru ini salah satu pemicu utamanya adalah intensitas cuaca. Kemudian daya resapan kita di bagian hulu dan hilir juga masih kurang, ini yang terus dibenahi," kata Kabid Fisik Prasarana Bappeda Banjarbaru, Erwin.

Di bagian hilir, Erwin mengklaim sudah dilakukan sejumlah upaya mitigasi banjir. Semisal normalisasi aliran sungai yang kerap langganan meluber. Hanya saja memang diakuinya bahwa penanganan juga harus menyasar wilayah hulu yang merupakan penampung pertama air hujan.

"Makanya di tahun ini, konsentrasi penanggulangan kita adalah bagian hulunya. Itu berada di sekitaran kawasan Gunung Kupang. Kawasan hulu ini yang pertama menampung air sebelum dialirkan ke kawasan hilir di pemukiman," bebernya.

Dalam penanggulangan, ada sejumlah program yang digarap. Contohnya katanya yang akan dekat dilakukan adalah normalisasi salah satu embung di kawasan hulu.

"Embung di kawasan hulu ini terjadi pendangkalan, ada sedimentasi. Nah upaya kita melalui Dinas PUPR adalah mengeruknya, agar daya tampungnya bisa kembali optimal," katanya.

Selain normalisasi embung yang disiapkan mengantisipasi potensi banjir terulang di awal tahun nanti. Pihaknya juga akan mendorong pihak pengembang perumahan di kawasan hulu untuk membangun dan memfungsikan fasilitas umum (fasum) yang berpihak pada daya resap air.

"Salah satunya pembangunan taman dan penghijauan di kawasan sana, karena memang di kawasan hulu ini daerahnya ada pembukaan lahan. Nah kita mendorong agar bisa mengembalikan fungsi kawasan," tambahnya.

Dari kacamata Erwin sendiri, apabila kawasan hulu dapat ditangani, maka potensi banjir yang jadi langganan bisa tereduksi. "Karena di kawasan hulu tidak meluber ke hilir, kita pikir ini bisa efektif," pungkasnya. (rvn/ris/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X