Kala Sepeda Mulai Tak Diminati Masyarakat; Harga Anjlok, Toko Sepeda Berharap PTM

- Sabtu, 19 Juni 2021 | 05:00 WIB
BARANG MASIH BANYAK: Toko Sepeda Hikmah di Pasar Martapura, Pertokoan Kayutangi, kemarin (18/7). Tampak sepi, tak lagi ramai seperti tahun lalu. | FOTO:  SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
BARANG MASIH BANYAK: Toko Sepeda Hikmah di Pasar Martapura, Pertokoan Kayutangi, kemarin (18/7). Tampak sepi, tak lagi ramai seperti tahun lalu. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

Minat masyarakat bersepeda belakangan ini mulai turun. Kondisi ini membuat toko sepeda sepi pembeli. Padahal sebelumnya sempat kewalahan, lantaran meningkatnya permintaan pada pertengahan tahun lalu.

-- Oleh: SUTRISNO, Martapura --

Toko Sepeda Hikmah di Pasar Martapura, Pertokoan Kayutangi misalnya. Kemarin (18/7), tampak sepi. Tidak lagi ramai seperti tahun lalu, ketika banyak warga sedang mencari berbagai jenis sepeda untuk berolahraga di tengah pandemi Covid-19.

Ilham, pemilik toko mengatakan, penjualan sepeda saat ini memang mulai turun. Sangat berbeda dengan pertengahan 2020 lalu, dalam sehari rata-rata 15 hingga 20 sepeda terjual. "Sekarang paling banyak 10 sepeda," katanya kepada Radar Banjarmasin.

Dia mengungkapkan, peminat sepeda turun sejak Januari 2021. Menurutnya, hal itu dikarenakan sudah banyak masyarakat yang memiliki sepeda. "Ada juga yang sudah bosan, karena banyak yang memilih menjual sepeda mereka," ungkapnya.

Turunnya permintaan, membuat harga sepeda saat ini turun cukup drastis. Sepeda lipat misalnya, saat booming pada 2020 lalu harganya mencapai Rp3,2 juta. Sekarang cuma Rp2,2 juta. "Sepeda gunung juga seperti itu. Dari harga Rp3,5 juta, sekarang hanya Rp2,2 juta," ujar Ilham.

Harga tersebut kata dia, sama dengan 2019 lalu. Ketika peminat sepeda tidak banyak seperti pertengahan 2020. "Sebenarnya kondisi saat ini normal, sama dengan sebelum sepeda booming," katanya.

Menurutnya, ketika permintaan sepeda sedang tinggi-tingginya harganya menjadi selangit dikarenakan stoknya yang langka. "Kalau sekarang, stok sepeda banyak. Sehingga harganya juga normal," ujarnya.

Dia berharap, momentum kembali masuk sekolah bisa mengangkat penjualan sepedanya. Sebab, para murid SD hingga SMP biasanya ramai membeli sepeda untuk berangkat ke sekolah. "Mudah-mudahan PTM (pembelajaran tatap muka) bisa terealisasi. Karena cuma momen ini yang kami tunggu," ujar Ilham.

Selain di Toko Sepeda Hikmah, penurunan penjualan sepeda juga dirasakan Toko Sepeda Annur di Jalan Trikora, Banjarbaru.

Anas, pemilik toko mengatakan, sekarang orang yang datang ke tokonya bisa dihitung dengan jari. "Beda dengan pertengahan tahun lalu, setiap hari ada puluhan pembeli," katanya.

Diungkapkannya, penjualan sepeda mulai turun sejak Februari 2021. Penurunan sendiri mencapai 50 persen. "Biasanya sehari terjual 10 sepeda, sekarang paling lima sepeda," ungkapnya.

Dia berharap, penjualan sepeda tetap stabil meski di tengah pandemi Covid-19. "Mudah-mudahan penjualan tidak semakin turun, karena kalau turun lagi bisa rugi kami," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X