Simulasi Pembukaan Sekolah Diklaim Lancar

- Selasa, 22 Juni 2021 | 14:02 WIB
SIMULASI PTM: Dinas Pendidikan HST memberi catatan, sekolah harus menyediakan masker cadangan di depan kelas.
SIMULASI PTM: Dinas Pendidikan HST memberi catatan, sekolah harus menyediakan masker cadangan di depan kelas.

BARABAI - Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dimulai kemarin (21/6). SMPN 1 HST menjadi sekolah percontohan awal.

Kepala sekolah Muhammad Isnaini menjelaskan, penerapan protokol kesehatan sudah sesuai dengan permintaan satgas penanganan pandemi.

Meliputi pengukuran suhu badan dan pengecekan masker siswa, sudah standar atau belum. Sebelum memasuki kelas juga wajib mencuci tangan.

"Alhamduliah, lancar. Karena sudah disiapkan sampai sedetail-detailnya. Tadi berjalan sesuai rencana dan prosedur yang sudah diinformasikan kepada orang tua siswa," klaimnya.

Simulasi di sekolah di Barabai Darat tersebut diikuti 180 siswa, khusus murid kelas VII. Ada enam kelas yang dibuka, satu kelas dibatasi untuk 15 siswa saja.

Untuk memudahkan menjaga jarak antara siswa dan guru, jam belajar dibagi dua sesi. Jam 8 sampai 10 pagi dan dilanjutkan sampai jam 12 siang, masing-masing sesi diikuti 90 siswa.

"Kalau ada batuk atau pilek, akan disuruh pulang untuk istirahat," tukasnya.

Selama belajar, minimal antar siswa menjaga jarak satu meter. Tidak ada jam istirahat. Kantin sekolah pun ditutup. Untuk makan, siswa disuruh membawa bekal dari rumah.

Bukan hanya itu, setelah pembelajaran selesai, para siswa diharuskan keluar dari ruang kelas secara teratur.

"Satu per satu keluarnya. Diarahkan ke gerbang atau tempat parkir. Diminta untuk langsung pulang," tegasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan HST, H Muhammad Anhar menambahkan, pada hari pertama simulasi hanya diawasi Disdik. "Besok (hari ini) akan diundang satgas untuk ikut memantau," ujarnya.

Diingatkannya, dalam simulasi, ada dua fokus sekolah: teknis dan medis.

Secara teknis, seperti tata alur masuk kelas, belajar dan pulang. Sedangkan secara medis adalah bagaimana penerapan protokolnya.

"Sudah dipenuhi, hanya ada beberapa indikator teknis saja yang perlu dilengkapi. Seperti di depan kelas, perlu disediakan masker cadangan untuk anak-anak yang kebetulan tak membawa masker cadangan. Kemudian harus ditambahkan pula terkait pertanyaan kondisi kesehatan anak," jelas Anhar.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X