Daerah Lain Melonjak, Banjarmasin Tak Boleh Lengah Melawan Covid-19

- Rabu, 23 Juni 2021 | 10:19 WIB
DETEKSI AWAL: Penggunaan GeNose C19 di terminal penumpang Pelabuhan Trisakti. Pintu masuk kota harus dijaga ketat agar penularan dari daerah tetangga bisa dicegah. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
DETEKSI AWAL: Penggunaan GeNose C19 di terminal penumpang Pelabuhan Trisakti. Pintu masuk kota harus dijaga ketat agar penularan dari daerah tetangga bisa dicegah. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Sejumlah daerah di Indonesia menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Dari Jakarta, Bandung, Surabaya hingga Balikpapan. Banjarmasin tidak boleh lengah.

Menyadari ancaman tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Banjarmasin, Machli Riyadi menerangkan, langkah-langkah pencegahan telah diambil.

Salah satunya, berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banjarmasin. Terutama untuk pengawasan jalur laut di Pelabuhan Trisakti. "Kami sedang berkoordinasi dengan KKP. Karena pintu-pintu masuk kota ini sangat berisiko," ujarnya (22/6).

Machli juga mengkhawatirkan jalur darat. Dia berharap Pemprov Kalsel mengawasi lalu lintas antar kabupaten dan provinsi.

"Kalau jalur udara, di bandara sudah ada tes usap," tukas Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin tersebut.

Jika kemungkinan terburuk terjadi, ia menegaskan pemko sudah siap. Selain RSUD Sultan Suriansyah yang berada di bawah pemko, masih ada RSUD Ulin, RSUD Ansari Saleh, RS Islam Banjarmasin, RS Sari Mulia hingga RS Bhayangkara yang menjadi rumah sakit rujukan pasien corona.

"Jika ditotalkan, ada sekitar 400 tempat tidur. Saat ini baru terisi sekitar 30 persen," sebutnya.

Lalu, bagaimana status penularan hari ini? "Sempat melandai, kali ini malah stagnan. Lebih dari sepekan, angka kasus aktif berada di kisaran 80 orang saja," jawabnya.

Selain itu, meski agak lamban, vaksinasi untuk membentuk herd immunity masih terus berjalan.

Terpisah, Plh Sekdako Banjarmasin, Mukhyar menjelaskan, instruksi Menteri Dalam Negeri meminta penerapan PPKM mikro.

Kemudian, untuk zona merah, 75 persen pekerja diharuskan bekerja dari rumah (WFH). Pusat perbelanjaan juga diharuskan tutup jam 8 malam.

"Termasuk restoran dan rumah makan. Pengunjung dibatasi 25 persen. Sisanya take away saja," jelasnya.

Namun, Banjarmasin belum menerapkannya. Karena diklaim, sebagian besar kawasan kota ini berada di zona hijau. Hanya sedikit yang berada di zona kuning.

"Ya, masih aman. Tapi untuk mencegah penularan virus, jangan terpaku zona. Kuncinya lagi-lagi mengikuti protokol," pungkas Mukhyar. (war/fud/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Diduga Hendak Tawuran, 18 Remaja Diamankan

Minggu, 17 Maret 2024 | 18:55 WIB

DPRD Kota Banjarmasin Usulkan 732 Pokir

Jumat, 15 Maret 2024 | 14:35 WIB
X