Rusak Lagi, Hanya Dijaga Sejam Sehari, Portal Jembatan Alalak II Suguhkan Drama Berkali-kali

- Rabu, 23 Juni 2021 | 10:24 WIB
PATAH DUA: Portal baja di Jembatan Alalak II, penghubung antara Banjarmasin Utara dan Handil Bakti, dipotret (22/6). Dibiarkan patah dan menggantung, portal ini membahayakan bagi pengendara yang melintas di bawahnya.
PATAH DUA: Portal baja di Jembatan Alalak II, penghubung antara Banjarmasin Utara dan Handil Bakti, dipotret (22/6). Dibiarkan patah dan menggantung, portal ini membahayakan bagi pengendara yang melintas di bawahnya.

Berkali-kali portal baja Jembatan Alalak II bengkok atau patah dihantam pengendara. Berkali-kali pula diperbaiki.

 

BANJARMASIN - Portal itu patah tepat di bagian tengah. Batangan baja yang terpelintir dibiarkan menganga. Hanya seutas tali yang mencegahnya agar tak roboh.

Biasanya, kerusakan portal di jembatan penghubung Jalan Tembus Perumnas dan Terminal Handil Bakti itu lekas diperbaiki. Kali ini tidak, membuat warga yang melintas cemas.

Padahal, arus lalu lintas di sini tak pernah sepi. Mengingat ini perbatasan antara Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala. Portal dipasang untuk mencegah angkutan dengan beban besar melintas. Agar Jembatan Alalak II mampu bertahan, setidaknya sampai proyek Jembatan Sungai Alalak yang dikerjakan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XI.

Namun, selalu ada saja sopir truk atau pikap yang nekat menerobos di jalur alternatif tersebut.

"Saya bekerja di Banjarmasin, jadi setiap hari lewat sini," kata Ahmad, warga Handil Bakti. Seingatnya, portal itu sudah empat kali patah. "Saya kira, inilah kerusakan yang paling parah," tambahnya.

Ahmad mempertanyakan di mana polantas dan Dinas Perhubungan yang semestinya berjaga di lokasi. Karena portal itu terbukti tak efektif, masih banyak angkutan besar yang memaksa melintasi jembatan.

Tapi untuk sekarang, ia menuntut portal itu lekas diperbaiki. "Semoga tidak rusak lagi," harapnya.

Warga sekitar jembatan, Raihan Yazid juga mengutarakan kekhawatiran yang sama. Ketika portal ditabrak, serpihan baja terlempar mengenai rumah warga. Berbahaya sekali.

"Hampir setiap malam terdengar bunyi 'teng!', pertanda portal itu ditabrak," kisah Raihan. Biasanya, penerobos mencuri-curi kesempatan pada dini hari atau subuh.

"Kalau kerusakan yang kali ini sudah dibiarkan selama sepekan terakhir," bebernya. Sama seperti Ahmad, Raihan juga menuntut pengawasan dari petugas.

Ketika dikonfirmasi, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dishub Banjarmasin, Fendie mengakui, anak buahnya hanya bisa berjaga selama satu jam sehari.

"Pada jam-jam warga berangkat kerja saja. Pukul 7-8 pagi. Di luar itu tak ada pengawasan," jelasnya di Balai Kota, (22/6). Selain itu, Dishub juga tak bisa menindak. Sanksi tilang adalah urusan kepolisian. "Kami sebatas mengamankan saja. Dan tak bisa mengawasi selama 24 jam," tambahnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X