Pengunjung Mulai Keluhkan Tarif Mandiangin, Disebut Tak Sesuai dengan Fasilitasnya

- Rabu, 23 Juni 2021 | 10:42 WIB
MAHAL: Para pengunjung saat berfoto di Tahura Sultan Adam Mandiangin beberapa waktu lalu. Kembali dibuka untuk umum pada 11 Juni 2021 tadi, tarif tempat wisata ini menuai keluhan. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
MAHAL: Para pengunjung saat berfoto di Tahura Sultan Adam Mandiangin beberapa waktu lalu. Kembali dibuka untuk umum pada 11 Juni 2021 tadi, tarif tempat wisata ini menuai keluhan. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

Kembali dibuka untuk umum pada 11 Juni 2021 tadi, Tahura Sultan Adam Mandiangin akhir-akhir ini menuai keluhan. Tarif masuk destinasi wisata di Kabupaten Banjar ini dianggap terlalu mahal, tidak sebanding dengan fasilitas di dalamnya.

----

Keluhan sendiri dicurahkan warganet melalui komentar di salah satu status akun instagram (IG) banjarinfo. Dalam status IG itu menuliskan bahwa biaya masuk ke Mandiangin untuk satu sepeda motor dan dua orang dikenakan Rp32 ribu.

Akun linnn_pw menjadi yang pertama mengomentari status tersebut. "Dari 5 ribu sampai 32 ribu, luar biasa," tulisnya dengan menyematkan emoji tepuk tangan.

Kemudian, akun Instagram hafiznur_ansori turut mengomentari bahwa tarif Tahura tak sebanding dengan fasilitas yang ditawarkan. “Fasilitas apa yang didapat dengan bayar segitu,” tulisnya.

Menyikapi keluhan dari warganet, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel Fatimatuzzahra mengungkapkan, tarif Tahura Sultan Adam sudah diatur dalam Perda No 4 tahun 2018 tentang perubahan ketiga atas Perda No 06 tahun 2012 tentang Jasa Usaha.

"Di mana untuk dewasa sebesar Rp10 ribu dan anak-anak Rp8 ribu. Sedangkan kendaraan roda dua Rp10 ribu dan roda empat Rp25 ribu," ungkapnya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Tarif tersebut kata dia, dilakukan satu kali pemungutan untuk beberapa spot di Mandiangin. Berbeda dengan di daerah lain yang kadang karcis masuk murah, akan tetapi ketika ingin menikmati spot lain ditarik tambahan biaya.

"Begitu pun untuk parkir, saat ini di Tahura cukup dikenakan satu kali pungutan karcis masuk kendaraan dan boleh berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang telah ditentukan. Tanpa adanya tambahan biaya," katanya.

Tahura Sultan Adam sendiri dibuka dengan menerapkan sejumlah persyaratan. Di antaranya, pengunjung wajib menerapkan prosedur protokol kesehatan. "Penerapan prokes ini diawasi secara ketat," ungkap Fatimatuzzahra.

Wanita akrab disapa Aya menyampaikan, pihak UPT Tahura Sultan Adam mengerahkan petugas lapangan setiap 30 menit sekali untuk memonitor supaya tidak ada penumpukan orang atau kerumunan. "Ini juga sebagai upaya pencegahan karhutla," ucapnya.

Sedangkan bagi pengunjung yang tidak membawa masker, akan disediakan masker yang dapat dibeli di pos masuk. "Titik-titik untuk mencuci tangan pun kini sudah banyak disediakan," kata Aya.

Kemudian, lanjut dia, tiket masuk ke lokasi wisata hanya bisa dilakukan secara daring atau booking online melalui situs http://bit.ly/Registrasi-Online-Tahura-SA. Ini dilakukan untuk membatasi jumlah pengunjung.

"Jumlah kuota pengunjung yang disepakati adalah 500 orang per hari atau 50 persen daya dukung atau daya tampung," terangnya.

Selain itu, dia menyebut, waktu kunjungan para wisatawan juga dibatasi: dari jam 8 pagi hingga jam 6 sore. Sedangkan untuk kegiatan camping atau menginap tidak diperkenankan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Potensi Perikanan Kelumpang Menjanjikan

Selasa, 19 Maret 2024 | 14:45 WIB

Akhir Maret Arus Mudik dari Pontianak Mulai Naik

Senin, 18 Maret 2024 | 15:00 WIB
X