Cegah Varian Delta, Ibnu Minta Bandara Diperketat

- Selasa, 29 Juni 2021 | 09:56 WIB
EMBUS: Penumpang di Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru mencoba GeNose C19 sebagai deteksi dini penularan corona. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
EMBUS: Penumpang di Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru mencoba GeNose C19 sebagai deteksi dini penularan corona. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Virus COVID-19 varian Delta membuat Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina cemas. Ia tak ingin kecolongan.

Dia berharap pengecekan di pintu masuk Kalsel, khususnya di Bandara Syamsudin Noor lebih diperketat.

"Tidak bisa hanya mengandalkan atau bergantung pada rekomendasi bebas covid di selembar kertas," ujarnya (28/6). Ditanya apakah mutasi-mutasi baru tersebut telah menular di Kota Seribu Sungai, Ibnu mengaku hanya mendengar selintingan kabar.

"Sampai sekarang saya belum menerima laporan resmi," tambahnya. Andaikan belum ada, bukan berarti boleh lengah. Dia meminta pengawasan di pintu masuk provinsi tak hanya mengandalkan thermal scanner.

"GeNose C19 kan sudah ada di sana. Saya rasa cukup untuk mendeteksi. Cek penumpang, satu per satu. Pastikan bahwa yang datang betul-betul negatif," tekannya. Jika dalam pengecekan ditemukan, penumpang dengan surat bebas covid, tapi nyatanya malah positif, maka harus segera dikarantina.

"Pengalaman sebelumnya, dari bandara yang paling banyak masuk. Walaupun pintu laut atau pelabuhan juga bisa, pun demikian jalur darat. Tapi saya rasa pihak bandara harus menyiapkan prosedur yang lebih ketat," pintanya.

Sisi lain, soal herd immunity (kekebalan kelompok), ia merasa terbantu dengan program vaksinasi massal milik nasional. Di mana presiden memasang target 1 juta vaksinasi per hari. "Kami apresiasi, jadi bisa dikebut," tukasnya.

Dalam vaksinasi massal itu, 7 ribu warga ditarget. Lokasi vaksinasi dipecah ke beberapa tempat. Di GOR Hasanuddin HM, Mahligai Pancasila, dan Gedung Sultan Suriansyah.

"Saya lihat kesadaran dan antusias masyarakat luar biasa. Ini perlu dipertahankan," tambah mantan anggota DPRD Kalsel tersebbut.

Bukan berarti tanpa catatan. Ibnu berharap, pihak penyelenggara membenahi aspek teknis di lapangan. Baik soal menjaga jarak maupun kecepatan memasukkan data vaksinasi. Sehingga antrean panjang dan kerumunan bisa dicegah.

"Yang paling penting, aplikasi input data mesti disiapkan. Jangan sampai loading lambat sehingga prosesnya menjadi lambat," tutupnya. (war/fud/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X