Aksi #SaveKPK Jilid III: Bentrokan Kembali Pecah, 9 Mahasiswa Sempat "Diambil"

- Jumat, 2 Juli 2021 | 15:15 WIB
MEMBARA: Mahasiswa membakar ban bekas dan replika keranda mayat di depan gedung DPRD Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat, kemarin (1/7).
MEMBARA: Mahasiswa membakar ban bekas dan replika keranda mayat di depan gedung DPRD Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat, kemarin (1/7).

Permintaan mahasiswa sederhana. Ketua DPRD Kalsel, Supian HK mesti hadir ke tengah-tengah pendemo. Tak kunjung digubris, dewan ditodong mosi tidak percaya.

---

BANJARMASIN - Kemarin (1/7) siang di Jalan Lambung Mangkurat, ratusan mahasiswa kembali menggelar aksi #SaveKPK. Ini aksi yang ketiga kali.

Mestinya, aksi kemarin (1/7) berlangsung damai. Andai tuntutan mahasiswa untuk bertemua ketua dewan bisa dipenuhi.

Mengapa mahasiswa ngotot? Massa meminta komitmen DPRD. Sebagai wakil rakyat untuk berani menyampaikan tuntutan mahasiswa secara langsung ke Presiden Joko Widodo. Agar presiden mencegah konspirasi pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kami meminta ketua dewan menuliskan surat penolakan pelemahan KPK, langsung atas nama DPRD Kalsel. Kemudian menyampaikan seluruh tuntutan mahasiswa kepada presiden yang dibuktikan dengan foto serta video," kata koordinator aksi, Ahmad Rinaldi.

Tak dipenuhi, massa yang kesal membakar ban bekas yang diletakkan di dalam replika keranda mayat yang diusung pengunjuk rasa.

Pembakaran keranda itu bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap wakil rakyat dan kepolisian yang represif dalam aksi sebelumnya.

Namun, dengan alasan menjaga keamanan, aparat langsung memadamkan kobaran api. Saat itulah massa merangsek maju ke arah gedung DPRD.

Di tengah hujan deras yang mengguyur, belum sampai di tujuan, bentrokan pun pecah. Beberapa mahasiswa mengaku kena pukul atau ditendang.

"Yang sempat diamankan, saya tak tahu persis berapa jumlahnya. Tapi, sudah semuanya bergabung kembali ke barisan," kata Rinaldi seusai keadaan mereda.

-

Salah seorang peserta aksi yang mengaku diamankan adalah Ari, mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat.

Ia mengaku ditarik pria berkemeja putih. Kemudian dilempar ke tengah-tengah massa dan dipukuli. "Setelah dipukul, yang saya ingat, ada polisi yang membawa saya ke dalam gedung DPRD," tuturnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Diduga Hendak Tawuran, 18 Remaja Diamankan

Minggu, 17 Maret 2024 | 18:55 WIB

DPRD Kota Banjarmasin Usulkan 732 Pokir

Jumat, 15 Maret 2024 | 14:35 WIB
X