Kalsel Haus Investasi Asing, Tawarkan Sejumlah Proyek ke Investor Korsel

- Sabtu, 3 Juli 2021 | 12:01 WIB
KARPET MERAH: Penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan oleh Pemprov Kalsel dengan manajemen PT Pasific Global Investment, Korea Selatan  di ruang rapat Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Jumat (2/7). | FOTO: BIRO ADPIM KALSEL
KARPET MERAH: Penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan oleh Pemprov Kalsel dengan manajemen PT Pasific Global Investment, Korea Selatan di ruang rapat Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Jumat (2/7). | FOTO: BIRO ADPIM KALSEL

BANJARBARU - Lantaran menghabiskan anggaran sangat besar, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memutuskan untuk menawarkan sejumlah proyek strategis bidang infrastruktur dengan nilai triliunan rupiah kepada manajemen PT Pasific Global Investment, Korea Selatan.

Penjajakan kerja sama tersebut telah dipertajam dalam penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan di ruang rapat Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Jumat (2/7).

Penandatangan MoU Pemprov Kalsel dengan perusahaan di bawah naungan Fasific Group, sekaligus rapat pembahasan investasi tersebut menghadirkan Ketua DPRD Kalsel, Supian HK dan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalsel, Nurul Fajar Desira di awal pertemuan memaparkan, proyek yang ditawarkan ke investor Korsel di antaranya ialah pembangunan Jembatan Pulau Laut - Dataran Kalimantan senilai Rp3,6 triliun.

Saat ini, jembatan yang terletak di antara Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu itu sudah terbangun jalan penghubung. Sementara, bentang utama jembatan sepanjang 700 meter belum dibangun.

Fajar menambahkan, proyek kedua yang ditawarkan yaitu pembangunan Jalan Lintas Banjarbaru – Batulicin, Tanah Bumbu yang sudah memiliki Kawasan Ekonomi Terpadu (KET).

"Jalan sepanjang 157 kilometer ini akan melintasi Pegunungan Meratus yang bisa mempercepat jarak tempuh dibanding jalur yang digunakan masyarakat saat ini,” tambahnya.

Estimasi biaya proyek tersebut kata dia mencapai Rp14,3 triliun, dengan tawaran pola pinjaman daerah kepada investor.

Selanjutnya, proyek yang ditawarkan yakni jalur kereta api sepanjang 215 kilometer yang menghubungkan Kota Banjarmasin – Tanjung, Kabupaten Tabalong dengan perkiraan biaya Rp25,7 triliun.

Pembangunan Pelabuhan Trisakti baru senilai Rp220 miliar di Kota Banjarmasin juga jadi alternatif investor Korsel yang berminat berinvestasi di Kalsel.

Jika proyek ini ditambah dengan kawasan industri terpadu di Mantuil, investasi diperkirakan mencapai Rp2 triliun. "Kita tawarkan proyek pelabuhan, lengkap dengan kawasan ekonomi terpadu dan jalan aksesnya,” jelas Fajar.

Terakhir disampaikannya, proyek tambahan yang ditawarkan Pemprov Kalsel adalah pembangunan Pusat Jantung Terpadu di RSUD Ulin Banjarmasin senilai Rp175 miliar dengan pola kerja sama berupa pinjaman.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA mengatakan, setelah penandatanganan MoU, akan dilanjutkan dengan tahapan lain yang lebih detil. Sehingga bisa dilakukan Memorandum of Agreement (MoA).

“Kita harapkan jarak MoU dan MoA tidak terlalu lama, karena perencanaan ini bagi Kalsel sudah lama sekali: sejak 2016 direncanakan." ujarnya usai melakukan pertemuan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X