Tak Terawat Hingga Kemalingan, Begini Nasib Museum Makam Raja Banjar

- Sabtu, 3 Juli 2021 | 12:18 WIB
TERABAIKAN: Tampak atap museum yang sudah bolong di sana-sini. Pemko dan pemprov wajib memperhatikan museum di situs bersejarah Kesultanan Banjar ini. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
TERABAIKAN: Tampak atap museum yang sudah bolong di sana-sini. Pemko dan pemprov wajib memperhatikan museum di situs bersejarah Kesultanan Banjar ini. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Museum di kompleks Makam Sultan Suriansyah luput dari perhatian pemko. Tak terawat, sempat dibobol pencuri. Salah satu yang digondol adalah lukisan sang Raja Banjar.

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --

BANJARMASIN - Museum itu berada di sebelah kanan. Persis di samping pintu kompleks makam Raja Banjar di Jalan Kuin Utara, Banjarmasin Utara.

Bangunan dengan desain rumah Banjar itu didominasi warna hijau. Pondasi hingga bangunan utama terbuat dari ulin.

Sayang, kondisinya tampak berdebu. Di terasnya, tampak bercak tanah. Cat di pagar pun sudah terkelupas. Ketika penulis berkunjung Jumat (2/7), tak ada petugas yang berjaga. Yang ada hanya juru parkir. Keduanya pula yang menyilakan Radar Banjarmasin.

Memasuki dalam museum, kondisinya tak kalah memprihatinkan. Tak ada satu pun lampu menyala. Tapi siang itu cukup terang lantaran sinar matahari masuk melalui celah-celah atap yang bolong.

Bayangkan saja bila diguyur hujan, lantai ruangan bisa menjadi basah.

-

Di dalam museum, sejumlah benda koleksi tersimpan rapi di etalase kaca. Ada guci, pecahan keramik, senjata tradisional, manuskrip, dan berbagai macam kain manik-manik.

Sayang, tak ada keterangan tentang peninggalan siapa dan dari abad ke berapa barang-barang yang dipajang tersebut.

Pada dinding yang lain, dipajang foto-foto yang menampilkan pemugaran kompleks makam. Juga sejumlah lukisan dan ilustrasi raja-raja Banjar terdahulu. Rata-rata sudah pudar dimakan usia.

Tak ketinggalan, papan berisi silsilah Kesultanan Banjar.

Puas melihat koleksi museum, penulis mendatangi penjaga makam. Namanya Hamdani. Kemarin (2/7) siang, pria bersongkok tersebut tampak khusyuk mendoakan peziarah.

Dari penuturannya, diketahui bahwa sejak tahun 1984 atau sejak museum itu dibangun, tak pernah ada perbaikan. Kecuali saat museum kemalingan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X