BANJARMASIN – Sungguh miris. Ternyata, bukan hanya barang keperluan yang penting yang harus diimpor dari luar negeri. Tetapi, sekadar mainan pun harus impor dari Cina.
Termasuk saat pandemi Covid-19. Hal ini tentu sangat membuat senang para pedagang mainan, termasuk di Kota Banjarmasin. Karena ladang bisnis mereka tetap lancar dan normal.
Memang sebelumnya, para pedagang mainan di Banjarmasin sempat kesulitan, karena pasokan mainan dari distributor terhenti.
Bani, pengelola sebuah toko mainan di Banjarmasin menuturkan jelang akhir tahun 2020 lalu, pasokan mainan tak selancar sebelumnya. "Bahkan, distributor sempat setop mengirimkan pasokan mainan ke toko kami. Waktu itu, pandemi sedang hebat-hebatnya, sehingga pengiriman mainan juga terdampak," kenang Bani. Tapi anehnya, kini Covid-19 justru kian menggila, namun kran impor dari Cina justru lancar.
Tak dapat dipungkiri, memang mainan yang dijual merupakan produk impor dari Cina. "Kami sudah bertahun-tahun menggeluti bisnis mainan ini. Dan memang produknya sebagian besar harus impor dari Cina. Di Indonesia belum ada pabrik mainan sebanyak dan selengkap di Cina," urainya.
Jadi, tidak mengherankan, walau pandemi Covid-19 masih melanda dunia, bisnis mainan ini bisa tetap berjalan. "Tentunya prosedur pengiriman mainan baik dari Cina, kemudian lewat distributor, hingga ke toko kami semua dilakukan melalui proses sterilisasi. Sehingga, mainan yang dijual ke konsumen sudah dalam kondisi aman. Kami juga melakukan sterilisasi secara rutin di toko kami tiap seminggu sekali," sambungnya.
Diakui Bani, bisnis jual mainan impor di Banjarmasin cukup menggembirakan. "Walaupun terkesan recehan, namun bisnis ini sangat menjanjikan. Penjualan bisa meningkat di tiap momen khusus, terutama menjelang Lebaran atau liburan sekolah," tandasnya.(oza)
