BARABAI- Anggota komisi I DPRD HST, Alamsyah menyoroti gedung bekas kantor KP2T (Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu) Hulu Sungai Tengah yang berada di pusat kota Barabai. Gedung tersebut mangkrak dan sering dijadikan tempat 'mojok'.
Politisi Partai Golkar itu menyarankan agar gedung dirobohkan saja. “Membuat pemandangan tak sedap. Lebih baik robohkan saja, kemudian dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH),” katanya, Selasa (6/7).
Solusi ini ia lontarkan sebab, Alamsyah sudah sering mendengar keluhan warga yang mengatakan jika di malam hari tempat tersebut sering digunakan untuk berduaan para remaja.
“Kalau dibangun RTH pemandangan pusat kota lebih bagus. Sekaligus tidak jadi tempat mojok lagi karena penerangan di sana ditambah,” tegasnya.
Jika tak ingin dirobohkan, Alamsyah memberikan opsi lain yakni mengalihfungsikan gedung tersebut menjadi gedung galeri HST. Di sana bisa diisi dengan karya-karya putra daerah dari seni atau pun prestasi lainnya.
"Gedung ini sudah tak terpakai sejak 2016. Jadi penampakan gedung harus diperbaiki. Kembali di cat, ruangan nya dibersihkan. Kaca jendela yang pecah diganti yang baru," pungkasnya.
Sedangkan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) HST, Teddy Taufani menjelaskan, jika dulu memang ada wacana ingin membuat RTH di lokasi gedung tersebut. Namun dia tak tahu kapan wacana itu terealisasi.
Pasalnya dalam Kartu Inventaris Barang (KIB) yang dia pegang. Penanggungjawab dan pengelolaan aset tersebut ditemukan tumpang tindih.
“Lahan nya milik Setda HST, gedung milik PTSP dan pagar dan sarana bermain di sana tanggung jawab dinas lingkungan hidup,” bebernya.
Pihaknya akan memastikan lebih lanjut bagaimana nasib gedung bekas pemerintahan tersebut. “Ini menjadi PR bagi kami, segera akan berkoordinasi dengan dinas terkait,” pungkasnya. (mal/ema)
