Baru Lahir Sudah Tertular Covid-19, RSD Idaman Tambah Ruang Cadangan

- Kamis, 8 Juli 2021 | 13:11 WIB
TAMBAH RUANGAN: Petugas RSD Idaman Banjarbaru menyiapkan kamar di ruang Kasuari. Ruangan kembali difungsikan untuk merawat pasien Covid-19 di RSD Idaman yang mengalami lonjakan. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
TAMBAH RUANGAN: Petugas RSD Idaman Banjarbaru menyiapkan kamar di ruang Kasuari. Ruangan kembali difungsikan untuk merawat pasien Covid-19 di RSD Idaman yang mengalami lonjakan. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Beberapa waktu terakhir. Eskalasi kasus positif Covid-19 di Banjarbaru mulai merangkak. Meski dinamis, namun kasus terkonfirmasi positif setiap harinya selalu bertambah.

Bahkan menilik dari data Satgas Covid-19 Kota Banjarbaru. Dua hari yang lalu lonjakan sampai tembus di angka 53 kasus. Angka yang lumayan tinggi dibanding rata-rata kenaikan biasanya.

Naiknya angka kasus ini juga otomatis membuat pasien Covid-19 yang harus dirawat di RSD Idaman Banjarbaru turut membengkak. Bahkan berdasarkan pembaharuan kemarin, ruangan khusus penanganan pasien Covid-19 sudah kewalahan.

Menurut Kepala Bagian Tata Usaha RSD Idaman, M Firmansyah ruangan perawatan Covid-19 sudah tak mampu menampung pasien. Yang mana sejumlah pasien sampai harus antri di IGD.

"Ruangan khusus pasien Covid-19 kita sudah penuh. Terakhir ada lima pasien yang sempat antri di IGD. Terkait kenaikan ini, kita putuskan memfungsikan ruangan lain," ujarnya.

Ruang perawatan khusus Covid-19 sendiri kata Firman mampu menampung 50 pasien. Sekarang katanya ada 41 pasien Covid-19 yang dirawat karena bergejala kronis.

"Kenapa cuman 41 sedangkan kapasitasnya 50 bed, ini dikarenakan ada klasifikasi pasien yang tidak bisa digabung satu ruang. Misalnya ada khusus untuk balita, anak ataupun perempuan dan laki-laki, jadi idealnya hanya bisa menampung 41 saja," ceritanya.

Ruangan Kasuari kini kata Firman sudah difungsikan untuk menampung pasien Covid-19 tambahan. Yang mana sebelumnya, ruangan ini difungsikan untuk merawat pasien umum non Covid-19.

"Terakhir kita memfungsikan ruangan Kasuari ini untuk pasien Covid-19 ketika ada lonjakan saat momen libur Nataru lalu. Ini artinya sudah ketiga kali kita jadikan ruangan Covid-19," katanya.

Kasus Covid-19 ini aku Firman memang mengkhawatirkan. Bahkan dari data teranyar pihak rumah sakit, dari 41 pasien Covid-19 yang sedang dirawat, tiga di antaranya berusia anak-anak.

"Ada tiga anak yakni kategori dari usia 0-1 tahun, salah satunya bahkan bayi baru lahir yang tertular dari ibunya ketika proses bersalin. Untuk pasien lain diusia 20-40 ada 12 orang sedangkan sisanya ada di usia 40-70 tahun yang jumlahnya 26 orang," beber Firman.

Disinggung bagaimana jika lonjakan membuat ruang tambahan juga tak mampu menampung. Firman menjawab jika nanti ruang kasuari penuh maka pihaknya kemungkinan besar akan menambah ruang cadangan.

"Kita belum tau kondisi ini akan terus berlanjut atau tidak. Namun jika akhirnya ruang Kasuari penuh, maka kita terpaksa membuka ruangan lain, semisal ruang Murai," tuturnya.

Terakhir, Firman mengimbau kepada masyarakat untuk tetap selalu mematuhi protokol kesehatan. Terlebih lagi saat ini masih berlangsung masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Banjarbaru.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X